SOLOPOS.COM - Para narasumber memberikan pemaparan dalam talkshow virtual: Tarung Relawan Menangkan Capres 2024, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Jumat (17/11/2023).(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO – Saat ini banyak bermunculan sukarelawan atau relawan masing-masing pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini. Lalu, dari mana sebenarnya sumber biaya operasional mereka.

Hal itu menjadi salah satu topik yang dibahas dalam obrolan yang dipandu Redaktur Pelaksana Solopos, Syifaul Arifin, bersama tiga narasumber dari tiga kelompok relawan berbeda dalam talkshow online yang ditayangkan di YouTube Espos Live, Jumat (17/11/2023). Mereka adalah Ketua Sukarelawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) Jateng, Joko Purnomo; Ketua Umum Relawan Gema Prabowo Nusantara Jawa Tengah, Purwanto Yudhonagoro dan Waketum Rumah Relawan Ganjar Mahfud Jateng, Kelik Suhardiyono.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Secara umum mereka menyampaikan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, termasuk untuk memenuhi biaya pembuatan kaus, alat peraga kampanye untuk sosialisasi ke masyarakat hingga kebutuhan konsumsi, dipenuhi dari uang hasil iuran sesama anggota relawan. Serta ada pula donasi dari beberapa pihak dalam bentuk barang.

Menurut Joko, biaya paling besar untuk kegiatan relawan adalah menyangkut operasional. Terutama operasional mengorganisir para anggota hingga di tingkat daerah. “Untuk pengadaan alat peraga baik stiker, poster, dan sebagainya, teman di lapangan mayoritas urunan, maka desainnya beragam,” kata dia.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Purwanto. Menurutnya karena relawan ini tidak masuk dalam partai politik, maka pendanaan yang dikeluarkan selama ini masih bersumber dari urunan antaranggota. “Kami menjalin kekuatan dalam relawan ini, kami pikul sendiri,” kata dia.

Sementara itu Kelik juga mengatakan kemampuan keuangan dalam satu kelompok relawan yang disokong dari iuaran anggota terkadang kurang memadai. Tak heran bila ketua atau pimpinan relawan kadangharus berani tombok. “Kalau mengandalkan dari iuran memang betul, tapi ya tidak menutup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya