SOLOPOS.COM - Tiga orang menongkrong di jembatan rel KA kawasan Jurug, Pucangsawit, Jebres, Solo, Senin (4/4/2022) sore. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Jembatan kereta api atau KA di Jurug, Pucangsawit, Jebres, Solo, kerap dikunjungi para remaja yang menongkrong sambil menikmati senja atau ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa.

Seperti yang terlihat saat Solopos.com melintas di Jl Juanda, Jebres, Senin (4/4/2022) sore. Tiga orang remaja tampak duduk berjajar menghadap utara sambil mengamati lalu lintas di bawah jembatan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai informasi, jembatan di atas Jl Juanda itu merupakan jalur kereta api yang memanjang sampai di atas sungai Bengawan Solo. Di kanan kiri jembatan kereta api itu terdapat jembatan selebar satu meter yang bisa digunakan untuk jalur inspeksi.

Baca Juga: KECELAKAAN SOLO : Truk Kontainer Tabrak Portal Jembatan KA Jurug

Panjang jembatan KA Jurug itu sekitar 250 meter dan hampir seluruhnya berada di atas sungai Bengawan Solo. Jembatan tersebut sangat kokoh dilengkapi pegangan di kanan kirinya.

Salah satu remaja yang menongkrong sore itu, Bayu Murdantyo, 19, asal Jebres, bersama kedua temannya tampak duduk dan mengobrol. Saat diwawancarai Solopos.com, Bayu mengaku sudah dua kali ini menongkrong di jembatan rel KA Jurug.

Sebelumnya, Bayu mengaku mengetahui tempat tersebut dari unggahan foto kawan kuliahnya di media sosial. Tempat tersebut, menurut Bayu, menawarkan pemandangan yang cukup memuaskan. Bayu dapat menikmati pemandangan Sungai Bengawan Solo saat sore hari.

Baca Juga: Foto Portal di Dekat Jembatan Rel KA Jurug Solo Rusak

Selain itu, Bayu juga dapat menikmati suasana tenang dan hawa sejuk jembatan KA Jurug, Solo. “Kalau aku tau tempat itu pertama dari lihat story [Instagram] kakak tingkat. Sebenarnya baru dua kali ke sini, soale dari dulu sebenarnya pengin tapi enggak tahu jalane,” terang Bayu, Senin.

Berbahaya Bagi Keselamatan

Bayu mengaku sangat menikmati suasana dan pemandangan dari atas jembatan. “Kalau di atas [jembatan] suasananya kayak tenang, terus juga bisa lihat pemandangan Sungai Bengawan Solo juga,” imbuhnya.

Sore itu, Bayu bersama dua kawannya sengaja datang untuk ngabuburit sekaligus berbuka puasa. Biasanya, orang yang datang ke jembatan itu juga kerap berfoto dan mengobrol. “Biasane kalau disitu, pada foto-foto, ini sekalian buka puasa sambil becanda random aja hehe,” imbuhnya.

Baca Juga: Jembatan Jonasan Jl Juanda Solo Akhirnya Dibuka, Selamat Tinggal Macet!

Bayu menyadari bahayanya berada di atas jembatan KA Jurug, Solo, tersebut meski konstruksi jembatan itu cukup kuat dan dilengkapi pegangan setinggi pinggang orang dewasa. Penerangan saat malam hari juga sudah cukup.

Bayu mengatakan tetap harus hati-hati sebab lantai jembatan yang terbuat dari besi baja tersebut tidak rapat. Getaran akan terasa saat kereta api melintas di sampingnya.

Terpisah, Manajer Humas KAI Daop VI Yogyakarta, Supriyanto, mengimbau warga untuk tidak bermain-main atau beraktivitas lainnya di jalur inspeksi jembatan KA tersebut. Hal tersebut mengingat banyaknya risiko dan bahaya yang mengancam keselamatan mereka.

Baca Juga: Jembatan Mojo Perbatasan Solo-Bekonang Direhab, Jalannya Ikut Digarap

Selain keselamatan warga, aktivitas di jalur inspeksi juga berbahaya bagi keselamatan perjalanan kereta api. “Masyarakat dilarang berada di area jalur KA, bermain, berfoto-foto ataupun beraktivitas lainnya di jalur KA, karena sangat berbahaya bagi keselamatan diri maupun keselamatan perjalanan KA,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya