SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Solopos.com) – Warga Dusun Gembong RT 5/RW V, Desa Malanggentan, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Sarno, 32, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa oleh seorang petugas pintu air saluran irigasi Sungai Bengawan Solo, di Kebakkramat, Sabtu (20/8/2011).

Saat ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah Sarno mengenakan baju kuning motif kotak-kotak dan bercelana panjang coklat. Kejadian penemuan mayat bermula saat petugas kebersihan di pintu air, Waluyo, hendak memebersihkan sampah yang sudah menumpuk di saringan pintu air. Kala membersihkan sampah-sampah itulah, tiba-tiba dia melihat sosok mayat.
Karena kaget melihat ada sosok mayat mengapung dengan sampah, akhirnya warga Dusun Jelok, Desa Malanggentan itu melapor ke Polsek Kebakkramat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Setelah itu, petugas dari Polsek memeriksa dan bersama warga mengangkat jasad Sarno dari dalam air. Saat kali pertama ditemukan, yang terlihat hanya kaki yang mengapung di permukaan air. “Karena tahu itu warga sini, langsung kami angkat dan autopsi dilakukan di rumah duka,” ungkap Ketua RT 5, Darmanto, saat ditemui wartawan di rumah duka, Sabtu siang.

Belum dapat dipastikan penyebab kematian Sarno. Ada yang mengindikasi Sarno terpeleset dan akhirnya jatuh ke saluran air. Autopsi terhadap jenazah Sarno dilakukan oleh petugas Puskesmas Kebakkramat, di rumah duka. Hasilnya, tidak ada bekas penganiayaan.

Malam sebelumnya, Sarno masih terlihat di rumah. Malah Jumat (19/8/2011) malam sekitar pukul 22.30 WIB, istrinya sempat pamit kepadanya untuk masuk kerja di pabrik. Menurut ayah mertua Sarno, Waidi Renggowinoto, 65, kemungkinan setelah dipamiti istrinya itu ia pergi keluar rumah.

Malam itu, ungkap Waidi, Sarno sempat berniat meminjam uang kepadanya. Katanya uang tersebut untuk menebus utangnya yang mencapai Rp 6 juta. Dia pun tidak meminjami karena tidak memiliki uang. Setelah itu, dia tidak tahu lagi Sarno pergi ke mana.

Paginya, Menik mencari Sarno ke beberapa tempat, karena di rumah ia tidak mendapati suaminya di rumah. Menik pun mencari ke lokasi nongkrong suaminya hingga ke rumah Waidi. Namun pencarian Menik nihil, hingga sekitar pukul 10.00 WIB, dia menerima kabar bahwa suaminya ditemukan tewas di pintu air.

Sehari-hari, Sarno bekerja sebagai buruh pabrik pakan ternak di Ngringo, Jaten. Dia meninggalkan dua orang anak, yakni Gunawan Ari Saputra, 12, dan Egi Ari Saputra, 6.

fas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya