SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/Bisnis)

Kebocoran gas elpiji terjadi di Karanganyar yang mengakibatkan sedikitnya lima orang terluka bakar.

Solopos.com, KARANGANYAR—Tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram (kg) bocor sehingga menyebabkan lima orang di Dusun Pandananom, RT 002/RW 002, Desa Dukuh, Ngargoyoso, mengalami luka bakar pada kaki, tangan, dan perut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka adalah Wiryo Marmi, 70, Patmi, 60, Suwarso, 60, Nuryati, dan Febriyano Aris Setyawan, 5. Wiryo Marmi, Parmi, Suwarso, dan Nuryati mengalami luka bakar pada tangan dan kaki. Sedangkan Febriyano mengalami luka bakar pada kaki, tangan, dan perut. Febriyano dirawat di RSUD Moewardi Solo.

Kejadian bermula saat Wiryo Marmi, 70, hendak memasang regulator gas elpiji, Rabu (1/7/2015) sekitar pukul 15.00 WIB. Informasi yang dihimpun solopos.com, Wiryo hendak memasak makanan untuk berbuka puasa. Namun, Wiryo tidak dapat memasang regulator.

“Katanya masih bunyi ngeses begitu. Dicoba berulang-ulang masih saja ngeses [mendesis]. Lalu, dia [Wiryo] memanggil tetangga yang tinggal di belakang rumahnya, Sutarti, 30,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (2/7/2015).

Namun, Sutarti juga gagal memasang regulator. Dia memutuskan ke luar dari rumah Wiryo. Saat itulah, Wiryo berinisiatif memeriksa tabung. Dia memasukkan sebilah bambu ke lubang tabung. Entah apa yang ada di dalam pikirannya.

“Dia menjolokkan bilah bambu ke lubang tabung berulang kali,” tutur dia.

Saat itulah terdengar ledakan dari rumah Wiryo. Kapolsek Ngargoyoso, AKP Turmudzi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menjelaskan ledakan terjadi karena bara pada tungku menyambar gas yang bocor dari tabung elpiji. Api diduga menyambar seluruh orang yang ada di dapur. Termasuk Febriyano yang berada di depan dapur.

“Ibu Febriyano [Sutarti] baik-baik saja. Kalau korban [Febriyano] dibawa ke RSUD Moewardi untuk mendapatkan perawatan,” ujar Turmudzi saat dihubungi Espos, Kamis.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Hukum dan Humas RSUD Dr. Moewardi, Elysa, menuturkan merawat Febriyano. Menurut Elysa, kondisi Febriyano stabil.

“Pasien memang mondok di RSUD Dr. Moewardi. Setahu kami hanya satu yang dirawat di RSUD. Saat ini, kondisinya masih stabil. Tetapi, tetap dalam pengawasan,” ujar Elysa melalui pesan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya