Soloraya
Senin, 3 Januari 2022 - 00:12 WIB

Baru 1 Tahun, Perputaran Uang Pasar Bahulak Sragen Tembus Rp1 Miliar

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Bahulak di Sragen menjadi salah satu destinasi wisata di Jateng yang telah meraih sertifikat CHSE. (Istimewa/Joko Sunarso)

Solopos.com, SRAGEN — Perputaran uang di Pasar Bahulak, Desa Karungan, Plupuh, Sragen, ditaksir telah mencapai sekitar Rp1 miliar. Pengelola akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan pemberdayaan seni budaya.

Kepala Desa Karungan, Joko Sunarso, menjelaskan perputaran uang sekitar Rp1 miliar namun ia tidak hafal perinciannya saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (2/1/2021). Perputaran uang tersebut dari 70 pedagang produk kuliner, empat pedagang suvenir, pengelolaan toilet, dan pengelolaan parkir.

Advertisement

Baca Juga: Penganiaya Sekdes di Sragen Ditangkap, Terancam 2 Tahun 8 Bulan Penjara

“Omzetnya paling banyak dari pedagang. Pengelolaan parkir tidak sebanyak kuliner. Dulu pernah dapat Rp64 juta. Rp4 jutanya pemasukan dari parkir,” kata paparnya.

Ia mengatakan omzet paling banyak diperoleh saat peringatan satu tahun Pasar Bahulak, Sragen,  Oktober 2021 lalu, yang mencapai Rp76 juta. Namun, meskipun perputaran uangnya mencapai Rp1 miliar, belum banyak pendapatan yang diperoleh badan usaha milik desa sebagai pengelola pasar.

Advertisement

Baca Juga: Tukang Becak di Sambungmacan Sragen Meninggal Tertabrak Motor

Sebagian besar pendapatan masih digunakan untuk operasional dan mengembangkan pasar. Pasar Bahulak menyediakan kudapan khas yang jarang ditemui di kedai atau warung pada umumnya, antara lain wedang gemblung dari ramuan susu, jahe, lombok.

Joko mengatakan pemerintah desa akan mengembangkan SDM dengan memberdayakan anak desa setempat usia SD sampai SMP untuk berlatih tari dan gamelan. Bakat anak-anak akan diasah dengan cara menyediakan panggung seni.

Advertisement

Baca Juga: Pengunjung PKL Kartini Sragen Bubar Jelang Pergantian Tahun, Kenapa?

“Insyaallah akan dibangun Tribun Bahulak Nusantara dari dana desa agar mengurangi kenakalan remaja dan melestarikan seni budaya,” jelasnya.

Menurutnya, panggung untuk tampil bisa menjadi pendorong anak-anak berlatih dan berkreativitas. Ada lahan yang siap dibangun untuk tribun atau panggung bagi warga. Pembangunan dilakukan bertahap dan dana desa yang digunakan kemungkinan menunggu pencairan tahap III pada 2022.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif