SOLOPOS.COM - Tugu ucapan selamat datang menyambut di dekat Terminal Giri Adipura, Selogiri, Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Nilai investasi yang masuk ke Wonogiri pada semester pertama atau Januari-Juni 2023 mencapai Rp1,3 triliun. Capaian itu sudah melebihi target nilai investasi pada 2023 yang hanya Rp600 miliar.

Sektor usaha mikro kecil disebut paling dominan dalam menyumbang nilai investasi tersebut. Kepala Seksi Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri, Sriyanto, mengatakan pada semester pertama 2023 ini nilai investasi yang tercatat itu bahkan sudah melebihi target nilai investasi pada 2026 yang senilai Rp1,2 triliun. 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sri menyebutkan dengan nilai investasi Rp1,3 triliun pada semester pertama 2023 ini bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 49.091 orang. Ada pun jumlah usaha yang terdata sebanyak 18.115 unit.

Satu unit usaha rata-rata menyerap tenaga kerja dua-tiga orang. Hal itu menandakan investasi Wonogiri banyak didominasi usaha mikro kecil. “Ini potret riil kondisi investasi di Wonogiri. Bisa dikatakan, ekonomi Wonogiri ini ditopang usaha mikro kecil,” kata Sri saat ditemui Solopos.com di Kantor DPMPTSP Wonogiri, Jumat (21/7/2023).

Dia melanjutkan selama enam bulan terakhir ini Kecamatan Eromoko menjadi wilayah yang paling banyak tumbuh investasi berdasarkan jumlah usaha, yaitu sebanyak 2.348 usaha. Disusul Kecamatan Pracimantoro dan Giriwoyo masing-masing sebanyak 1.805 usaha.

Sementara itu, tiga sektor usaha yang paling banyak menyumbang jumlah usaha secara berturut-turut pada enam bulan terakhir ini yaitu sektor perdagangan eceran berbagai macam barang makanan dan minuman, pertanian jagung, dan rumah atau warung makan. 

Sri menjelaskan investasi yang didominasi usaha mikro kecil ini memang tidak begitu berdampak besar di Wonogiri. Tetapi justru punya daya tahan yang kuat. Artinya sektor itu relatif bisa bertahan dalam kondisi ekonomi apa pun.

“Karena pelaku usaha mikro kecil ini bisa dengan mudah pindah atau ganti usaha jika usaha yang dijalani itu gagal. Risiko kerugian dengan nilai besar tidak ada,” ujar dia.

Dia menambahkan sektor usaha rumah atau warung makan selama enam bulan terakhir di Wonogiri cukup berkembang pesat. Sejumlah usaha rumah makan bermunculan hampir merata di Wonogiri. 

Maka tidak mengherankan sektor ini bisa masuk tiga besar jumlah usaha terbanyak pada semester awal 2023, yaitu sejumlah 922 usaha. Salah satu investor atau pelaku usaha sektor rumah makan yaitu Galang Narotama.

Pemilik rumah makan Omah mBali itu mulai membuka rumah makan di Wonogiri Kota pada April 2023 lalu. Dia menilai Wonogiri memiliki pasar yang cukup menjanjikan pada sektor makanan dan minuman. 

“Saya melihat Wonogiri ini cukup potensial untuk sektor kuliner. Soalnya belum banyak pilihan makanan di Wonogiri. Orang kalau ke Wonogiri itu pasti bingung mau makan di mana, harus cari dulu. Makanya kami ambil celah itu,” kata Galang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya