Soloraya
Minggu, 3 Juli 2022 - 10:40 WIB

Baru 6 Hari Dimakamkan, Tim Dokter Polda Jateng Autopsi Warga Sragen

Tri Rahayu  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga dan aparat polisi berpskaian preman berada di luar tenda pelaksanaan autopsi di permakaman umum SI Sragen, Minggu (3/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Tim forensik Dokkes Polda Jateng bersama tim dokter dari Undip Semarang, Minggu (3/7/2022), melakukan autopsi terhadap jenazah Setyorini, 53, warga Widoro RT 038/RW 012, Sragen Wetan, Sragen, yang dimakamkan di Permakaman Umum SI Sragen, Selasa (28/6/2022) lalu.

Jenazah tersebut dibongkar atas permintaan keluarga lantaran ada dugaan kejanggalan saat meninggalnya.

Advertisement

Autopsi dimulai pukul 10.00 WIB. Saat pelaksanaan autopsi siapa pun dilarang mengabadikan dengan menggunakan kamera.

Hanya tim dari polisi dan keluarga yang boleh masuk. Lokasi autopsi berada di areal permakaman umum SI.

Advertisement

Hanya tim dari polisi dan keluarga yang boleh masuk. Lokasi autopsi berada di areal permakaman umum SI.

Pelaksanaan autopsi dilakukan secara tertutup dengan dikelilingi menggunakan penutup kain keliling di bawah kajang besi.

Baca Juga: Ibu-Ibu di Sragen Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi akan Gali Kuburan

Advertisement

Dia menerangkan autopsi dilakikan oleh Tim Forensik Dokkes Polda Jateng sebanyak empat orang dibantu dokter koas dari Undip Semarang.

Dia mengatakan pembongkaran jenazah dilakukan pada pukul 08.00 WIB dan setelah di angkat ke permukaan langsung dilakukan pemeriksaan.

Dalam pelaksanaan autopsi juga disaksikan para warga sekitar.

Advertisement

Anak-anak juga melihat dari jarak cukup jauh karena bau sudah menyengat mengingat jenazah dimakamkan selama enam hari.

Baca Juga: Polres Sragen Punya Tradisi Unik Bagi Anggotanya yang Naik Pangkat

“Kecurigaannya, korban bersangkutan tidak punya riwayat sakit. Setelah kejadian meninggal dunia itu oleh keluarga langsung prosesi pemakaman. Korban meninggal dunia mendadak, tetapi tidak dilaporkan ke polisi. Setelah dimakamkan baru ada kecurigaan,” ujarnya.

Advertisement

Setya mewakili Kasatreskrim Polres Sragen AKP Lanang Teguh Pambudi melanjutkan korban meninggal mendadak di kamar mandi dalam posisi seperti orang sujud dan kepala berada di ember.

Dia menjelaskan kecurigaan mengarah kemana masih menunggu hasil autopsi ini.

“Hasil autopsi ini akan diketahui adanya indikasi kekerasan atau penganiayaan atau tidak. Dalam pelaksanaan autopsi juga ada anak korban,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif