Soloraya
Jumat, 31 Januari 2020 - 04:30 WIB

Baru Awal Tahun, Leptospirosis Sudah Makan 4 Korban Jiwa di Karanganyar

Candra Mantovani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi leptospirosis

Solopos.com, KARANGANYAR -- Virus leptospirosis mengganas awal tahun ini di Karangamyar. Dalam waktu satu bulan terakhir, virus yang dibawa tikus ini sudah mengakibatkan empat nyawa melayang.

Keempat korban meninggal itu masing-masing di wilayah Colomadu, Gondangrejo, dan Tasikmadu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Heru Cucuk Kusumo, menjelaskan sejak awal tahun hingga Kamis (30/1/2020) tercatat ada enam kasus warga terjangkit leptospirosis.

Advertisement

Empat di antaranya berujung meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan medis. “Kasus leptospirosis memang meningkat dibanding tahun lalu yang dari data kami hanya dua sampai tiga kasus. Ini memang menjadi perhatian kami karena kasusnya meningkat,” ujar dia ketika ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (30/1/2020).

Evakuasi WNI di Wuhan China Butuh Waktu Lagi, Ini Alasannya

Untuk mencegah kian merebaknya kasus leptospirosis, DKK Karanganyar menginstruksikan kepada semua tenaga medis di wilayah rawan penyebaran untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Kinerja puskesmas di masing-masing wilayah juga dioptimalkan sebagai upaya pencegahan.

“Kami harap masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan bersih-bersih lingkungan. Jangan sampai ada genangan air karena itu bisa meningkatkan risiko. Selalu cuci tangan sebelum makan atau melakukan aktivitas lapangan,” imbuh dia.

Advertisement

Petugas P2P PKM Puskesmas Gondangrejo, Daniel Herry, menjelaskan di Dusun Tuban Lor, Desa Tuban, Gondangrejo, terdapat kasus satu orang meninggal akibat terjangkit leptospirosis. Petugas medis langsung mengunjungi rumah keluarga korban dan mengecek kondisi lingkungan serta memeriksa kesehatan anggota keluarganya.

Detik-Detik Pria Boyolali Terlindas KA di Bawah Flyover Manahan Solo

Selain itu, sosialisasi hidup bersih dan sehat juga diberikan kepada keluarga bersangkutan untuk meminimalkan potensi terjangkit virus serupa. “Untuk identitas saya masih belum bisa katakan. Tapi memang ada kasus satu orang meninggal akibat leptospirosis di Gondangrejo. Sebelumnya sempat dirawat di RS Brayat. Kami langsung mengecek keluarga dan sementara ini belum terindikasi terjangkit penyakit yang sama,” kata dia.

Daniel juga mengimbau warga apabila merasakan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, mata merah, dan muntah-muntah agar segera memeriksakan diri ke puskesmas. Dengan begitu  bisa diberikan perawatan medis lanjutan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif