SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan SMPN 3 Karanganom, Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom, Jumat (1/7/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — SMPN 3 Karanganom menjadi salah satu sekolah yang masih mengalami kekurangan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Selama empat hari PPDB online yang dibuka pada 12-15 Juni 2023 kemarin hanya terisi 13 kursi dari daya tampung 96 kursi.

Sejumlah fasilitas sudah disiapkan pihak sekolah dibantu dari Pemkab untuk menarik minat calon siswa baru. Salah satunya tiga setel seragam baru bagi 32 pendaftar pertama di SMPN 3 Karanganom.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seragam gratis itu disiapkan sekolah berasal dari urunan para guru. Dari Pemkab, sekolah itu menjadi salah satu sekolah yang dibantu tas sekolah dan alat tulis bagi siswa baru. Namun, jumlah pendaftar masih minim.

Meski kini PPDB online SMP negeri sudah ditutup, sekolah itu masih membuka PPDB secara offline. Tak terpenuhinya daya tampung sekolah tersebut sudah terjadi beberapa tahun terakhir.

Terkait tak terpenuhinya daya tampung, Kepala SMPN 3 Karanganom, Andreas Kristanto, mengatakan secara umum ada sejumlah penyebab. Andreas menjelaskan tak terpenuhinya daya tampung tak hanya terjadi di SMPN 3 Karanganom, namun juga terjadi di beberapa sekolah lainnya.

Kondisi itu terjadi di sekolah-sekolah yang dalam satu kecamatan terdapat lebih dari satu SMP negeri serta sekolah swasta. Di Kecamatan Karanganom, ada empat SMP negeri. Letak geografis sekolah juga berpengaruh.

SMPN 3 Karanganom berada di wilayah yang berdekatan dengan SMP negeri di kecamatan lainnya. Belum lagi, bermunculan sekolah swasta.

“Sebelumnya siswa di sini banyak. Tetapi setelah banyak berdiri sekolah kami agak berkurang,” kata Andreas saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (18/6/2023).

Disinggung upaya meningkatkan jumlah peserta didik, Andreas mengatakan ada sejumlah target yang disiapkan. Salah satunya meningkatkan akreditasi SMPN 3 Karanganom dari B menjadi A. Selain itu, ada target perbaikan wajah sekolah.

Andreas mengakui dengan jumlah siswa yang minm sulit untuk memperbaiki fisik sekolah hanya mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Lantaran hal itu, guru dan karyawan sekolah menyisihkan dana pribadi mereka untuk perbaikan fisik sekolah berskala ringan seperti penambahan tanaman hingga pengecatan.

“Untuk lainnya kami mengandalkan bantuan dari pemerintah,” kata dia.

Upaya lain yakni memperkuat pembinaan karakter siswa, salah satunya bekerja sama dengan TNI. Belum lama ini, SMPN 3 Karanganom menggandeng Grup 2 Kopassus untuk melatih siswa terkait kedisiplinan, bela negara, patriotisme, cinta tanah air, dan pemantaban tentang NKRI, serta Kebhinnekaan.

“Ada progress dan siswa mulai bersikap lebih disiplin,” kata Andreas.

Dalam bidang prestasi, sekolah setempat mendatangkan mentor-mentor untuk melatih siswa agar bisa mengikuti berbagai kompetisi. Pada bidang prestasi, Andreas mengatakan ada siswa yang menjadi juara dalam kompetisi di wilayah Jateng-DIY.

“Ada satu siswa yang berprestasi di luar payung pendidikan dengan menjadi juara Taekwondo di tingkat Jateng dan DIY,” kata Andreas.

Seperti diberitakan sebelumnya, daya tampung 25 SMP negeri di Klaten belum terpenuhi hingga penutupan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) online ditutup pada Kamis (15/6/2023). PPDB online digelar di 65 SMP negeri di Klaten pada Senin-Kamis (12-15/6/2023).

Dari 65 SMP negeri, daya tampung sebanyak 25 sekolah belum terpenuhi hingga penutupan. Sementara, 40 sekolah lainnya sudah terpenuhi.

Sebanyak 25 sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi itu tersebar di berbagai kecamatan. Jumlah kekurangan siswa di puluhan sekolah itu beragam dari total kuota kursi. Ada yang kekurangan tujuh kursi hingga ada 155 kursi.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Guntur Sri Wijanarko, mengatakan setelah PPDB online ditutup, sebanyak 25 sekolah yang daya tampungnya belum terpenuhi bisa membuka PPDB secara offline.

PPDB secara offline itu bisa dibuka hingga daya tampung terpenuhi dan ditargetkan sebelum tahun ajaran 2023/2024 dimulai pada 17 Juli 2023.

“Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada 12-15 Juni, ada 25 sekolah yang belum memenuhi kuota peserta. Untuk kebijakan selanjutnya, maka sekolah itu bisa menerima peserta secara offline mulai hari ini. Pendaftaran secara offline ini tidak ada pemberlakuan jalur zonasi, afirmasi, dan lain-lain,” kata Guntur saat ditemui di Disdik Klaten, Jumat (16/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya