Mayat Suhono ditemukan di Bengawan Solo dalam kondisi sudah membengkak.
Solopos.com, KARANGANYAR — Tim Basarnas Surakarta dan sejumlah sukarelawan di Karanganyar mengevakuasi mayat lelaki di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Penggak, Desa Plesungan, Gondangrejo, Jumat (2/2/2018) pukul 15.00 WIB.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, mayat lelaki itu merupakan warga Dukuh Ngreden, RT 010/RW 006, Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, Suhono, 68. Data itu diketahui dari identitas yang ditemukan pada saku celana korban.
Petugas yang mengevakuasi tubuh korban menemukan SIM C, SIM A, KTP, handphone, dan sejumlah uang. Tiga kartu identitas itu sama, milik Suhono. Pencarian terhadap korban yang bekerja sebagai pensiunan seperti yang tertera pada kartu identitas itu berawal saat warga melihat tubuh mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo sekitar pukul 11.00 WIB.
“Kami mendapat informasi dari warga melihat tubuh terapung di bawah Jembatan Mojo, Semanggi, Solo sekitar pukul 11.00 WIB. Kami berkoordinasi dengan sukarelawan yang dilintasi aliran Sungai Bengawan Solo untuk memantau sepanjang aliran,” kata Pejabat Humas Basarnas Pos Surakarta, Yohan Tri Anggoro, saat dihubungi Solopos.com, Jumat.
Mayat lelaki itu ditemukan dan dievakuasi di Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar. Petugas yang menemukan mayat korban terpaksa mengikat dua kaki korban agar tidak hanyut terbawa arus air. Langkah itu dilakukan sembari menunggu tim medis dan petugas lainnya.
Kapolsek Gondangrejo, AKP Sugeng Dwiyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, menyampaikan korban dibawa ke RSUD Moewardi. Tubuh korban membengkak karena berada di dalam air selama berjam-jam. “Penyebab korban jatuh ke sungai itu belum bisa dipastikan. Sejauh ini tidak ada tanda penganiayaan,” ujar dia.