Soloraya
Senin, 30 Mei 2022 - 00:58 WIB

Batal Dibuka Ganjar Pranowo, 150 Seniman Tetap Unjuk Karya di TBJT Solo

Afifa Enggar Wulandari  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekitar 150 seniman meramaikan pameran karya di acara Ragam Pesona Nusantara di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo mulai Minggu (29/5/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Lebih dari 150 seniman maupun perupa Indonesia ikut unjuk karya seni lukis mereka di Ruang Galeri Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo. Pameran lukisan nasional dengan tajuk Ragam Pesona Nusantara 2022 itu dibuka Minggu (29/5/2022) pukul 16.00 WIB.

Tema tersebut diangkat untuk mendorong pemberdayaan masyarakat. Utamanya dalam memperjuangkan kepentingan, tujuan, dan perannya dalam aktivitas pemajuan kebudayaan dan ekonomi.

Advertisement

Ratusan seniman dari kota-kota di penjuru Indonesia seperti Lampung, Yogyakarta, Bekasi, Surabaya, Purbalingga, Magelang, Pekalongan, Bali, Tenggarong, dan kota lainnya mengikuti pameran tersebut. Mereka hadir di TBJT.

Sedangkan sebagian lainnya hanya mengirimkan karya karena terkendala jarak yang cukup jauh. Unjuk karya itu mulanya digagas seniman dan budayawan Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Guyub Rukun Seni Nusantara.

Advertisement

Sedangkan sebagian lainnya hanya mengirimkan karya karena terkendala jarak yang cukup jauh. Unjuk karya itu mulanya digagas seniman dan budayawan Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Guyub Rukun Seni Nusantara.

Setidaknya ada 150 pelukis dari berbagai aliran dan gaya memamerkan karya terbaik masing-masing. Ketua panitia pameran, Retno Anjarwati, saat memberikan sambutan pada pembukaan acara itu mengatakan pameran berskala nasional tersebut akan digelar selama sepekan atau sampai Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga: 5 Hari Di Paris, Gibran Akan Jualan Produk Unggulan UMKM Solo

Advertisement

Unsur Penting Kebudayaan

Dalam sambutan pembukaan acara unjuk karya seniman Indonesia itu, Retno juga menuturkan kesenian merupakan salah satu unsur penting dalam kebudayaan. Retno menilai tidak ada satu pun kebudayaan yang tidak melahirkan karya seni. Seni sendiri bermakna luas.

“Seni tidak hanya terbatas pada seni-seni dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dan rumit. Tetapi juga karya-karya seni yang sederhana,” ungkapnya.

Baca Juga: Ikuti Solo Art Market, Begini Lihainya Perajin Curi Perhatian Gibran

Advertisement

Pameran tersebut sekaligus memberikan penghargaan kepada Bonyong Munni Ardhi. Bonyong merupakan seorang seniman yang pernah dikukuhkan sebagai Empu Seni Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo pada 2017 silam.

Setelah menerima penghargaan, Bonyong menyampaikan orasi kebudayaan di hadapan para seniman Indonesia yang hadir untuk unjuk karya tersebut. Dalam orasinya, Bonyong menyampaikan pentingnya kedudukan kurator dalam pameran seni.

“Kalau ini kan akan disajikan ke masyarakat jadi saya melihat ini nanti kalau enggak ada kurator ini adalah satu rimba raya yang mulai dari semak-semak kecil sampai pohon yang besar,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif