Soloraya
Senin, 25 Januari 2021 - 11:33 WIB

Batal Divaksin Pertama, Ini Alasan Bupati Wardoyo

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya (kanan) menyaksikan Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi saat divaksin Corona di RSUD Ir Soekarno setempat pada Senin (25/1/2021). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengaku tak masalah batal sebagai orang pertama menerima vaksinasi Covid018 buatan Sinovac, Senin (25/1/2021).

Wardoyo pun hanya bisa menyaksikan pencanangan vaksinasi terhadap 10 orang pertama di Sukoharjo. Wardoyo mengaku memiliki penyakit komorbid dan dari segi usia tidak memenuhi syarat sebagai penerima vaksin tersebut.

Advertisement

"Tidak apa-apa tidak divaksin. Karena faktor usia tidak memenuhi syarat dan saya ada komorbid," kata Wardoyo ketika dijumpai wartawan di sela pencanangan vaksinasi Covid-19 di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo.

Baca Juga: Pasien Membeludak, DPRD Sukoharjo Minta Pemkab Segera Tambah Faskes Covid-19

Advertisement

Baca Juga: Pasien Membeludak, DPRD Sukoharjo Minta Pemkab Segera Tambah Faskes Covid-19

Wardoyo mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Corona. "Jangan menolak divaksin. Itu kan demi semua sehat dan bebas Corona," katanya.

Ia mengatakan vaksinasi Covid-19 di Sukoharjo merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mencegah penularan virus Corona. Menurutnya, vaksinasi dimulai pada 10 orang tokoh publik dengan maksud untuk memberikan contoh pada masyarakat bahwa vaksin benar-benar aman.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan vaksinasi tahap pertama dilakukan terhadap 10 orang dilanjutkan pada 6.896 tenaga kesehatan (nakes). Ketua DPRD, Wawan Pribadi, menjadi orang pertama yang menerima vaksin corona tersebut.

Baca Juga: Danrem Warastratama Silaturahmi ke Abu Bakar Ba'asyir di Ngruki

"Untuk Sukoharjo, saat ini total kasus positif Corona mencapai 3.656 kasus dan 224 di antaranya meninggal dunia. Persentase angka kematian tersebut 6,1% dan di atas angka kematian nasional," jelasnya.

Advertisement

Kekebalan Kelompok

Menurutnya, dengan tingginya kasus Corona di Sukoharjo diperlukan upaya antisipasi lain yang intensif, yakni vaksinasi untuk mencegah penularan virus. Vaksinasi bertujuan untuk mengurangi transmisi atau penularan corona, menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity). Selain itu untuk melindungi masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Untuk sasaran vaksinasi di Sukoharjo sendiri sebanyak 579.681 orang. Terdiri atas 6.896 tenaga kesehatan , 224.489 tenaga pelayanan publik, masyarakat umum dan pelaku ekonomi 196.910 orang, dan lansia 112.935 orang.

Baca Juga: Sama-Sama Terguling, 2 Truk Kecelakaan di Karanganyar & Sukoharjo Beda Nasib

Advertisement

"Untuk 10 penerima vaksin tahap pertama terdiri dari 10 tokoh publik antara lain Ketua DPRD, Kapolres, Kajari, Kepala Pengadilan Negeri, Perwakilan dari Pemerintah Daerah, Perwakilan dari Rumah Sakit, MUI, Pendeta, Ketua IDI, dan unsur media," katanya.

Ketua DPRD, Wawan Pribadi, mengaku tidak takut untuk mendapat vaksin Corona. Menurutnya, vaksinasi Corona ternyata tidak seperti yang ditakutkan masyarakat. "Tadi disuntik di lengan kiri dan tidak ada reaksi apa-apa setelah 30 menit," ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif