Soloraya
Kamis, 6 Agustus 2015 - 08:40 WIB

BATU AKIK SRAGEN : Pimpinan DPRD Juga Tergelitik Cari Mani Gajah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pimpinan DPRD Sragen penasaran dan berburu batu akik jenis mani gajah di Tanon. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Batu akik Sragen membuat pimpinan DPRD Sragen juga ikut berburu akik jenis mani gajah

Solopos.com, SRAGEN--Fenomena eksplorasi batu akik jenis mani gajah di Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen, juga menggelitik para pimpinan DPRD Sragen untuk ikut berburu batu akik tersebut.

Advertisement

Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto dan Wakil Ketua DPRD Sragen Haryanto turut berburu mani gajah. Mereka rela menyusuri jalan terjal saat menuruni perbukitan Gunung Tugel.

“Wah, ini batu mani gajah super!” teriak Min Ciblek, salah seorang penambang, saat mengekspresikan kegembiraan menemukan batu sebesar dua kepala manusia dewasa. Teriakan Min Ciblek membikin penasaran Totok, sapaan Bambang Samekto, dan Haryanto yang semula asyik berkomunikasi dengan salah seorang penambang.

Min Ciblek menunjukkan keistimewaan batu temuannya. Sebuah batu kristal berwarna cokelat bening terlihat dari pecahan batu tersebut. Totok cukup tertarik dengan ocehan Min Ciblek. Dia sempat menimang-nimang batu itu dan menanyakan harganya. Namun Totok enggan membeli batu itu.

Advertisement

“Lahan itu jadi potensi Bonagung dan jadi potensi lokal untuk Kabupaten Sragen. Sebenarnya tambang itu sudah lama. Warga setempat secara diam-diam menambang batu akik itu dan dijual ke Sangiran. Kemudian, kepala desa setempat menemukan lokasi itu dan ditambang secara kolektif. Saya memang tertarik dengan batu akik makanya saya datang ke lokasi,” kata Totok saat ditemui wartawan, Rabu (5/8/2015).

Totok membawa batu mani gajah sebesar kepalan tangan orang dewasa. Dia berencana mengolah batu itu sebagai penghias cincin untuk koleksi pribadi. Dia memiliki lebih dari 50 cicin batu akik dari berbagai jenis. “Ya, kebanyakan beli batu-batu itu sampai ke luar Jawa,” katanya.

Haryanto yang berdomisili di Tanon justru tidak mengetahui bila ada tambang batu mulia di Bonagung. Dia baru mengetahui aktivitas penambangan itu setelah membaca koran dan membuktikan langsung di lokasi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif