SOLOPOS.COM - Kompleks pabrik PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/2/2018). (Bisnis-Dok)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bau limbah yang dihasilkan PT RUM (Rayon Utama Makmur) di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, kembali dikeluhkan warga yang tinggal di sekitar lokasi pembuangan limbah pabrik tersebut. Warga terdampak saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti temuan untuk dilaporkan kepada Pemkab Sukoharjo.

Keluhan tersebut diungkapkan salah satu tokoh masyarakat Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Tomo. Ia mengatakan dampak limbah kembali terasa selama tiga bulan terakhir. Menurutnya, semakin hari, durasi bau limbah semakin lama tercium.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selama tiga bulan terakhir, bau limbah tersebut hampir setiap hari tercium dan mengganggu masyarakat. “Sudah terjadi selama tiga bulan terakhir. Kalau dua bulan lalu hanya tercium baunya sekitar 10 menit lalu hilang. Tapi akhir-akhir ini jadi semakin lama. Bisa sampai satu jam lamanya,” ucapnya kepada Solopos.com, Selasa (2/11/2021) malam.

Baca Juga: Round Up Pencurian Rubicon Sukoharjo: Identitas Pelaku Belum Diungkap

Menurut Tomo, dampak bau limbah PT RUM Sukoharjo yang selama ini dikeluhkan warga sempat jauh berkurang pada Maret 2021 ketika terjadi kenaikan kasus Covid-19. Namun saat ini kondisi limbah dari PT RUM kembali mengganggu warga.

Selain itu, warga juga menemukan pencemaran air di jalur pipa pembuangan limbah cair dari PT RUM di Sungai Gupit. “Kami menemukan air sungai berbusa dan bau. Pipa-pipa yang kemarin kami cek rusak juga masih belum diperbaiki juga. Kami lihat volume limbah cairnya juga meningkat akhir-akhir ini,” imbuhnya.

Pertemuan Rutin Warga

Terkait temuan tersebut, warga terdampak mulai mengagendakan pertemuan rutin setiap bulan. Sebelumnya, pertemuan rutin sempat berhenti dikarenakan pandemi Covid-19 dan adanya aturan PPKM yang membatasi kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Resto di Polokarto Sukoharjo Ini Tawarkan Sensasi Kembali ke Masa Lalu

Melalui pertemuan tersebut, warga mencatat ulang data-data pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah PT RUM Sukoharjo. “Nanti setelah kami kumpulkan data dan laporannya akan kami berikan ke Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Sukoharjo, DPRD Sukoharjo, dan dinas terkait lainnya,” ungkapnya.

Tomo berharap langkah yang dilakukan masyarakat terdampak ini bisa dilihat oleh manajemen PT RUM dan direspons dengan upaya memperhatikan limbah yang dihasilkan. Sehingga lingkungan sekitar khususnya yang berdampak langsung terhadap masyarakat bisa dijaga.

Berdasarkan catatan Solopos.com, persoalan bau limbah PT RUM di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Berbagai upaya dilakukan perusahaan penghasil serat rayon itu untuk menekan bau limbah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya