Soloraya
Senin, 25 November 2019 - 20:23 WIB

Bau Limbah PT RUM Sukoharjo Tercium Sampai Ke Rumah Sakit Wonogiri

Cahyadi Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pabrik PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/2/2018). (Bisnis-Dok)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bau limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Nguter, Sukoharjo, dikeluhkan manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Fitri Candra, Selogiri, Wonogiri. Bau itu tercium pada jam-jam sore hari cukup mengganggu para staf.

Pejabat Humas RSU Fitri Candra, Angga Kusuma, mengatakan sebagian bangunan RSU Fitri Candra ada yang berbentuk ruang terbuka termasuk ruang terbuka hijau (RTH).

Advertisement

Bau itu sama seperti bau yang dikeluhkan para pegawai RSU di rumah masing-masing di Kecamatan Selogiri dan Wonogiri.

“Bau yang sama ini juga saya rasakan di rumah saya di Brumbung. Tapi mungkin tergantung arah angin, jadi kadang sini bau sana enggak. Sana bau sini enggak,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (25/11/2019).

Advertisement

“Bau yang sama ini juga saya rasakan di rumah saya di Brumbung. Tapi mungkin tergantung arah angin, jadi kadang sini bau sana enggak. Sana bau sini enggak,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (25/11/2019).

Anggota Meninggal Karena Ditendang Saat Latihan, Ini Kata Ketua PSHT Sragen

Ia menjelaskan bau limbah makin menyengat kuat saat terjadi hujan. Selama ini tidak ada laporan atau keluhan dari pasien akibat bau itu. Pelayanan kesehatan kepada pasien dan masyarakat juga berjalan lancar.

Advertisement

Untuk menjaga kualitas udara, RSU rutin mengukur kualitas udara di lingkungan rumah sakit setiap enam bulan sekali. Selama ini, hasil pengukuran menunjukkan kualitas udara masih dalam ambang batas aman.

“Mungkin pas diukur pas enggak ada bau. Jadi kadang bau kadang tidak. Kami berharap bau ini lekas hilang dan kami menghirup udara segar seperti sediakala,”harap Angga.

Hujan Es dan Angin Ribut di Klaten, 100-An Rumah Warga Karangdowo Rusak

Advertisement

Bau juga dirasakan warga Sendangijo, Selogiri. Bau kerap terjadi dan tidak bisa diprediksi pukul berapa akan tercium. Terakhir, bau itu tercium warga pada Minggu (24/11/2019) tengah malam.

Bau itu tercium warga yang sedang bermain badminton di gedung olahraga desa setempat. “Kalau sudah bau enggak bisa diceritakan karena bau banget. Istri saya kadang sampai minta beli obat pusing kalau mencium bau itu,” kata salah satu warga, Bibit Wahyudi, saat ditemui wartawan di kantor Desa Sendangijo, Selogiri.

Desa Sendangijo berbatasan langsung dengan wilayah Sukoharjo. Bahkan, demi mendapatkan kembali udara segar, warga Sendangijo juga turut bergabung dalam demonstrasi warga Nguter beberapa waktu lalu.

Advertisement

Bocah Anggota PSHT Gemolong Sragen Meninggal Saat Latihan

Warga Sendangijo juga ikut menghadiri pertemuan di Gupit terkait masalah PT RUM. Permintaan warga hanya satu yakni bisa kembali menghirup udara segar seperti sebelum ada PT RUM.

“Permintaan kami di sini hanya satu bisa kembali menghirup udara segar,” ujar Basuki, Sekretaris Desa Sendangijo.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif