SOLOPOS.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Boyolali menanyakan harga bahan pangan kepada pedagang di Pasar Boyolali Kota Selasa (12/4/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Boyolali melaksanakan monitoring harga pangan di Pasar Boyolali, Selasa (12/4/2022) pagi. Monitoring untuk melihat ketersediaan pangan, kestabilan harga pangan, dan pengawasan keamanan pangan menjelang Hari Raya Idulfitri 1443 H.
“Beberapa yang menjadi fokus monitoring kami ada bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai keriting, cabai rawit, daging ayam, daging sapi, dan bahan-bahan yang biasanya rentan ada kenaikan [harga] menjelang Idulfitri,” kata Kepala Bidang (Kabid) Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Agus Setiawan, saat dijumpai wartawan di sela monitoring harga pangan di Pasar Boyolali Kota, Selasa pagi.
Ia mengungkapkan terdapat beberapa harga yang stabil seperti beras berkisar Rp12.000 – Rp12.500/kg. Kemudian harga bawang putih, lanjut Agus, mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp10.000 menjadi Rp38.000 – Rp40.000/kg. Untuk harga cabai ia mengatakan terdapat penurunan harga.
Baca juga: Mau Icip Sate Jamur Murah Rp1.000/Tusuk? Cus ke Jl. Merbabu Boyolali
Baca juga: Mau Icip Sate Jamur Murah Rp1.000/Tusuk? Cus ke Jl. Merbabu Boyolali
“Penyebab turunnya harga mungkin karena adanya panen raya di beberapa tempat sehingga menjadikan harga turun,” kata Agus.
Selain mengecek harga kebutuhan pokok, TPID Boyolali juga mengecek kualitas dari daging ayam dan daging sapi di Pasar Boyolali Kota. Agus mengungkapkan pada monitoring kali ini tidak ditemukan daging ayam tiren dan daging sapi gelonggongan.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, ketersediaan bahan pangan di Boyolali aman dan mencukupi sampai Hari Raya Idulfitri 1443 H. Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying serta bijak berbelanja kebutuhan pokok secukupnya.
Baca juga: Buron 2 Pekan, Remaja Solo Pelaku Klitih di Andong Boyolali Tertangkap
Saat disinggung terkait upaya menekan inflasi menjelang Lebaran 2022, Agus mengungkapkan TPID Boyolali berupaya untuk menjaga ketersediaan pangan dulu. Ia mengungkapkan inflasi terjadi karena pasokan yang berkurang sehingga pasokan harus tetap lancar dan terkendali agar tidak mengganggu harga.
Sementara itu, salah satu pedagang yang dimonitor TPID Boyolali, Tri Heri Wibowo, 38 mengaku tidak tahu akan kedatangan TPID Boyolali ke lapaknya. Ia puntidak mempersiapkan apa-apa terkait monitoring harga di tempatnya.
“Jadi tadi saya hanya jawab pertanyaan, ditanya kenaikan harga jadi saya jawab bawang putih dan bawang merah. Untuk bawang merah dari Rp25.000 ke Rp35.000/kg. Kemudian cabai rawit, teropong merah, dan keriting harganya turun dari Rp50.000 ke Rp30.000 per kilogram,” ungkap dia.
Baca juga: Arab Saudi Buka 1 Juta Kuota Haji 2022, Apa Kabar Calhaj Asal Boyolali?