Soloraya
Jumat, 7 Februari 2020 - 16:12 WIB

Bawang Putih di Boyolali Tembus Rp60.000/Kg, Konsumen Berhemat

Nadia Lutfiana Mawarni  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan bawang putih (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, BOYOLALI -- Kenaikan harga masih terjadi pada komoditas bawang putih. Di Boyolali, bawang putih impor dari Tiongkok menembus harga Rp60.000/kg.

Angka tersebut tertinggi pascapenyetopan impor bawang putih akibat kasus virus corona yang merebak di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Advertisement

Salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota, Sri Lestari, mengatakan lonjakan harga terjadi sejak empat hari lalu.

3 Mahasiswa RI Belum Bisa Dievakuasi dari Wuhan, Ini Kata Menkes

Namun tren kenaikan harga bawang putih telah terasa sejak sebulan lalu, mulai Rp50.000/kg, kemudian Rp52.000/kg, dan kini Rp60.000/kg.

“Barang dagangan ini diambil dari Pasar Legi, Solo. Kalau dari sana sudah naik kami menyesuaikan,” ujar Sri ketika ditemui di kiosnya kawasan Pasar Kota Boyolali, Jumat (7/2/2020).

Advertisement

Sri berujar belum kekurangan stok bawang putih. Dalam sehari, Sri paling banyak menjual 5 kg bawang putih. Sedangkan rata-rata penjualan bawang putih 2-3 kg/hari.

Catat! Ini Jadwal Siaran Langsung Liga Spanyol Pekan Ke-23

Pedagang lain di Pasar Kota Boyolali, Neti, menyebutkan kenaikan harga bawang putih menjadi Rp60.000/kg dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah pembatasan dari tengkulak.

“Belanja di Pasar Legi sekarang dikurangi dan jumlahnya tidak pasti,” ujar dia.

Advertisement

Dia menambahkan kesulitan mencari stok juga disebabkan pemasok keliling yang saat ini berhenti beroperasi.

Puluhan Botol Ciu Kluthuk Disita dari Pengepul di Polokarto Sukoharjo

“Biasanya selain dari Pasar Legi ada pemasok yang suka berkeliling, sekarang tidak ada lagi,” ujarnya.

Pembeli di Pasar Kota Boyolali, Khusnul Khotimah, mengatakan sejak harga bawang putih meroket dirinya mulai berhemat.

Biasanya Khusnul membeli 1 kg bawang putih untuk beberapa hari, tapi kini hanya membeli 500 gram. Untuk berhemat, Khusnul mengurangi intensitas memasak di rumahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif