Soloraya
Selasa, 6 Desember 2022 - 16:47 WIB

BBGP Jawa Tengah Gelar Atraksi Kesenian hingga Pemeran Karya Pembelajaran

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati stan-stan di pameran karya pembelajaran yang digelar di halaman BBGP Provinsi Jawa Tengah di Gondangrejo, Karanganyar pada Selasa (6/12/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Puluhan sekolah di Jawa Tengah memamerkan karya pembelajaran dalam pameran pendidikan yang digelar Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Kegiatan bertajuk Semarak Hari Guru Nasional (HGN) 2022 digelar selama dua hari, Senin-Selasa (5-6/12/2022). Tak sekedar karya-karya pembelajaran, sekolah tersebut juga menampilkan berbagai kesenian.

Advertisement

Pameran dibuka secara resmi oleh Direktur Pembinaan Tenaga Pendidik Dikdasmen Ditjen Guru dan Tendik Kemendikbud, Ganti Sri Utami didampingi Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah, Darmadi.

Darmadi mengatakan pameran produk peserta didik menerapkan kurikulum merdeka pada Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila (P5). “Terdapat 40 stan pameran dari sekolah penggerak negeri jenjang SD dan SMP dari 20 kabupaten/kota,” katanya di sela pameran.

Advertisement

Darmadi mengatakan pameran produk peserta didik menerapkan kurikulum merdeka pada Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila (P5). “Terdapat 40 stan pameran dari sekolah penggerak negeri jenjang SD dan SMP dari 20 kabupaten/kota,” katanya di sela pameran.

Baca Juga: Punya Peran Penting, Kesejahteraan Guru Honorer Perlu Lebih Diperhatikan

Selain pameran, juga digelar seminar yang diikuti 215 peserta dari kalangan teraktif di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Para narasumber dari Kemendikbud meladeni para peserta yang antusias menanyakan perihal transformasi pendidikan dan bagaimana peserta didik mampu menembus persaingan global.

Advertisement

Kapokja Transformasi Sekolah BBGP Jateng, Dian Fajarwati, mengatakan saat ini memasuki tahun kedua penerapan kurikulum merdeka. Pihaknya terus mendorong para guru mampu mengikuti dan mengembangkannya.

Baca Juga: Paradoks Implementasi Merdeka Belajar

“Angkatan pertama sekolah penggerak sudah berlangsung dua tahun. Ini angkatan kedua yang sudah berlangsung empat bulan. Projek implementasinya diarahkan sesuai kurikulum merdeka,” katanya.

Advertisement

Di tiap angkatan, pihaknya mendorong insan pendidikan serentak berinovasi. Stimulasi dilakukan seperti lomba Guru Penggerak, Pengajar Praktik, Kepala Sekolah Penggerak, Pengawas Sekolah dan Penggerak Komunitas Belajar.

Kabag Umum BBGP Jawa Tengah, I Nyoman Rudi Kurniawan, mengatakan 50.000 guru telah menyelesaikan pendidikan pelatihan (diklat) kepala sekolah dan pengawas. Dia berusaha mempercepat waktu diklat supaya segera mendistribusikan kebutuhan tenaga pendidikan tersebut.

Baca Juga: Tahun Depan, Semua Sekolah di Sragen Terapkan Kurikulum Merdeka

Advertisement

“Perintah dari Mas Menteri [Mendikbud Nadiem Makarim] agar menyegerakan diklat kepala sekolah dan pengawas. Supaya segera diangkat dan bekerja sesuai tupoksi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif