SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO–Pemkot Solo kemungkinan besar akan mengajukan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebanyak dua kali pada tahun ini. Hal itu terutama jika pemerintah pusat benar-benar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto mengatakan meski tidak biasa, mengajukan perubahan anggaran lebih dari sekali dalam setahun tidaklah menyalahi aturan.
“Secara aturan kami boleh mengajukan dua, tiga, bahkan beberapa kali perubahan anggaran. Hal itu terutama jika ada kondisi yang mendesak, seperti kenaikan harga BBM ini misalnya,” ujar Budi, saat diwawancarai wartawan di Balaikota, Senin (26/3/2012).
Kenaikan harga BBM tersebut membuat Pemkot harus menyesuaikan anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD. Sebab pagunya sudah pasti tidak akan cukup untuk menyelesaikan program hingga 100% sesuai rencana. Karena itulah, pada Mei mendatang, Pemkot akan mengajukan perubahan anggaran yang pertama.
“Normalnya perubahan anggaran kan diajukan ke DPRD sekitar Juli-Agustus, tapi ini dimajukan untuk segera menyesuaikan dengan kondisi pasar pascakenaikan harga BBM. Nanti kalau diperlukan, ya perubahan anggaran akan diajukan lagi sesuai jadwal yang biasa,” tambahnya.
Dalam perubahan anggaran tersebut, Budi menekankan semua program prioritas akan tetap berjalan tanpa mengurangi kualitas. Hanya saja kuantitasnya yang dikurangi untuk menyesuaikan anggaran yang ada.
Selain penyesuaian juga akan dilakukan di internal Pemkot. Sejumlah belanja rutin yang tidak terlalu mendesak akan dirasionalisasi. Kalau tidak, maka jalan lainnya harus digenjot pada sisi penerimaan untuk menutup biaya.
Sebagaimana diinformasikan, kenaikan harga BBM yang rencananya diumumkan 1 April mendatang dipastikan akan berpengaruh besar terhadap pelaksanaan proyek-proyek fisik yang sudah dialokasikan dalam APBD Solo Tahun 2012.