SOLOPOS.COM - Pintu masuk Festival Bendung Tirtonadi di Bendung Tirtonadi, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (17/12/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelar Festival Bendung Tirtonadi di Bendung Tirtonadi, Kecamatan Banjarsari, Solo. Acara yang digelar selama dua hari sejak Sabtu (17/12/2022) ini diisi dengan beragam kegiatan. Di antaranya  gerakan bersih sungai, tebar benih ikan, tanam pohon, talk show, fashion show, lomba dayung, lomba menggambar, dolanan bocah, festival UMKM dan ekonomi kreatif, hingga hiburan.

Acara hiburan yang dihadirkan pun enggak tanggung-tanggung. Ada Pecas Ndahe, Oh My Drop!, Onny and Friends, Keroncong PDAM, Sanggar Solo, dan Dimas Samodra. Untuk semakin membuat festival semakin menarik, BBWSBS juga membagikan ratusan doorprize dengan hadiah yang enggak kaleng-kaleng. Sebut saha sepeda motor, handphone, LED TV, e-Money, kaos, dan tumbler secara gratis kepada warga sekitar yang hadir pada Festival Bendung Tirtonadi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Festival Bendung Tirtonadi merupakan penanda selesainya pekerjaan penanganan banjir di Kota Solo dengan di bangunnya Bendung Tirtonadi. Selain berfungsi untuk penanganan banjir, Bendung Tirtonadi menghadirkan wajah baru sebagai ruang publik dan destinasi wisata.

Festival itu berupaya menumbuhkan dan meningkatkan kepedulian warga dalam pengelolaan sumber daya air (SDA). Salah satunya dengan menjaga, memelihara, dan melestarikan infrastruktur Bendung Tirtonadi.

Baca Juga: Pemkot Solo Takkan Gelar Event Wisata di Bendung Tirtonadi, Ini Sebabnya

Kepala BBWSBS, Maryadi Utama, menjelaskan perubahan iklim global memberi pengaruh kepada pola hujan yang mengakibatkan perubahan debit banjir dan ketersediaan air. Khususnya di Indonesia perubahan iklim berimbas pada pergeseran jadwal musim penghujan dan kemarau. Ada fenomena hujan ekstrem dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat dan banjir bandang.

Fenomena tersebut sebagian besar dipicu oleh manusia  yang tidak dapat mengelola dan mengontrol dari dampak dari aktivitas yang dilakukan, antara lain, membuang sampah sembarangan di sungai. Sungai seharusnya difungsikan sebagai daerah tangkapan hujan dan area bantaran banjir berubah menjadi tempat pembuangan sampah masal dan area permukiman.

Adapun BBWSBS melaksanakan pekerjaan di Bendung Tirtonadi berupa pembangunan revetment dan penataan kawasan pada 2021. “Penataan kawasan hilir Tirtonadi merupakan bentuk pemanfaatan bantaran sungai sebagai ruang publik bagi masyarakat Kota Solo dengan tidak mengurangi fungsi dari sungai itu sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Bahaya! Akses Jalan Masuk Taman di Timur Terminal Tirtonadi Solo Rusak

festival Bendung Tirtonadi bbwsbs
Nur Fatona Diah Pramusiwi, 21, berjalan saat peragaan busana di Bendung Tirtonadi, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (17/12/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Salah satu peserta peragaan busana, Nur Fatona Diah Pramusiwi, 21, mengapresiasi digelar nya Festival Bendung Tirtonadi tersebut. Kini, sambungnya, Solo memiliki lebihnya banyak destinasi wisata baru dengan hadirnya Bendung Tirtonadi setelah Masjid Raya Sheikh Zayed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya