SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangunan Benteng Vastenburg Solo. (dok Solopos)

Solo  (Solopos.com)–Benda Cagar Budaya (BCB) di Kota Solo diprediksi terus bertambah menyusul kian meningkatnya partisipasi masyarakat atas keberadaan warisan bangsa itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tim ahli BCB yang didaulat Pemkot Solo hingga saat ini telah menerima masukan sebanyak 200 benda yang diduga BCB. “Dari 200 usulan dugaan BCB yang masuk kepada kami, kami yakin 80% memenuhi syarat,” papar salah satu tim ahli, Soedarmono SU kepada Espos, Jumat (30/9/2011).

Sejarawan Solo UNS itu menjelaskan, usulan tersebut memang sebatas masukan yang belum dilakukan pendataan maupun kajian secara mendalam oleh tim ahli. Meski demikian, pihaknya optimistis bahwa usulan tersebut bisa masuk akal dan diupayakan terdata sebagai BCB.

“Ada kawasan, hunian, situs, dan juga institusi-institusi penting lainnya. Kami, optimistis ada 180-an dari 200-an usulan itu bisa masuk kategori BCB,” jelasnya.

Sejumlah BCB tertentu yang masih bermasalah seperti Benteng Vastenburg dan bekas Pabrik Es Saripetojo, kata Soedarmono, akan ditangani oleh tim tersendiri. Pihaknya akan berkonsentrasi dulu pada penyelesaian BCB yang tak ada sengketa atau masalah. “Jumlahnya itu sangat banyak. Dan ini harus segera kami tangani agar tak telantar,” paparnya.

Bangunan yang diprioritaskan itu, lanjutya, bangunan yang kemungkinan terkena dampak pembangunan pada tahun 2012 mendatang. Hal ini terkait dengan rencana Pemkot Solo yang akan melakukan penataan kawasan sekitar Pasar Gedhe, Kampung Pecinan, Kampung Arab, serta kampung Laweyan.

“Salah satu karakter khas kampung pecinan di Pasar Gede itu ialah memiliki gudang di bagian belakang rumah. Lantas, teras depannya menjadi tempat usaha. Ini akan dikaji,” terangnya.

Sebelumnya, jumlah BCB Solo dalam SK Walikota tahun 1997 silam hanya tercatat sekitar 70-an BCB di Kota Bengawan. Baru-baru ini, setelah terjadi kasus perusakan BCB di eks Pabrik Es Saripetojo Laweyan, persoalan BCB kembali mencuat ke publik.

Kalangan sejarawan menilai SK Walikota 1997 tentang BCB tak relevan dan kurang cermat. Sehingga, jumlah BCB Solo pun terus direvisi hingga mencapai sekitar 124 BCB.

Setelah Walikota Solo, Jokowi membentuk tim ahli BCB, berbagai masukan dari masyarakat tentang BCB terus bergulir. Yang terbaru, tim ahli menerima masukan dari masyarakat ada 200-an benda yang diduga BCB. Dari jumlah tersebut, tim ahli memprediksikan ada 180-an dugaan BCB yang layak ditetapkan sebagai BCB.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya