SOLOPOS.COM - Ketua Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Wonogiri, Abimanyu Arya Ramadhan (kiri), memberi paparan mekanisme pendaftaran Program Pemberian Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi 2021 di Ruang Khayangan Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Jumat (12/11/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Panitia seleksi (pansel) Program Pemberian Beasiswa bagi Mahasiswa Berprestasi Wonogiri 2021 membuka empat jalur pendaftaran, yakni reguler, prestasi, afirmasi, dan paskibraka.

Pendaftar melalui jalur prestasi, afirmasi atau dari keluarga kurang mampu, dan paskibraka akan mendapat tambahan nilai tersendiri yang dapat mendongkrak nilai secara keseluruhan, jika bukti yang diserahkan dinyatakan sah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jalur prestasi dan paskibraka merupakan jalur baru. Pelaksanaan program sebelumnya belum ada. Pendaftaran 100 persen dalam jaringan (daring) melalui simapres.wonogirikab.go.id. Pendaftaran bagi calon penerima baru 12-22 November 2021, sedangkan bagi calon penerima lanjutan 11-22 November 2021.

Baca Juga: Talut Penguat Tanggul Sungai Kongklangan Klaten Ambrol 25 Meter

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menunjuk Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) sebagai pansel. Imapres merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa penerima beasiswa dari Pemkab Wonogiri. Program direalisasikan sejak 2016.

Ketua Imapres Wonogiri, Abimanyu Arya Ramadhan, saat peluncuran program di Ruang Khayangan Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Jumat (12/11/2021), mengatakan prestasi dan mahasiswa yang pernah menjadi pasukan pengibar bendara pusaka (paskibraka) mendapat apresiasi Pemkab. Pemkab akan memberi tambahan nilai bagi mereka selama bukti yang diserahkan dinyatakan sah.

Prestasi yang diakomadasi adalah prestasi atas lomba yang digelar lembaga pemerintah, baik akademik maupun nonakademik, minimal level kabupaten pada kurun waktu 2019-2021. Semakin tinggi level prestasi semakin tinggi pula nilai tambahan yang diperoleh. Prestasi nonakademik, seperti bidang olahraga.

Baca Juga: Tercepat di Indonesia, Pembayaran UGR TKD Tol Solo-Jogja Hanya Setahun

“Kategori Paskibraka yang diakomodasi minimal juga tingkat kabupaten. Menjadi paskibraka tidak mudah, harus melalui tahapan ketat. Apalagi paskibraka tingkat nasional. Pemkab memberi apresiasi kepada mereka,” kata mahasiswa semester akhir Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang biasa disapa Abim itu.

Pemkab juga memberi nilai tambahan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Pendaftar harus dari keluarga yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). DTKS merupakan filter untuk memastikan pendaftar benar-benar dari keluarga kurang mampu.

Sebagaimana diketahui, DTKS merupakan data induk berisi data keluarga kurang mampu yang dijadikan acuan pemerintah dalam menentukan sasaran program sosial. Contohnya, sasaran penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional JKN, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan sejumlah program sosial penanganan dampak Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya