SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Sejumlah perwakilan walimurid penerima dana beasiswa miskin SMPN 2 Banyudono, Selasa (27/7), melapor ke Bupati. Mereka mengadukan Kepsek SMPN 2 Banyudono Agus Endi Hartono ke Bupati, karena dinilai telah mengulur pencairan beasiswa.

Namun, Bupati Sri Moeljanto tidak bisa menemui, karena sedang dinas keluar. Oleh ajudan, perwakilan orangtua siswa diminta untuk menulis surat yang ditujukan kepada bupati. “Yang jelas kami menyayangkan sikap Kepsek yang menahan dana beasiswa warga miskin. Kami berharap Kepsek bisa mendapat sanksi sesuai kesalahannya. Bagi sekolah uang Rp 40.000/bulan/siswa itu tidak begitu berarti, tetapi bagi kami itu sangat berarti,” ujar perwakilan orangtua siswa Suwondo kepada wartawan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Disdikpora Boyolali, Mulyono Santoso didampingi Kabid Pendidikan Menengah Sunarto menyatakan apa yang terjadi di SMPN 2 Banyudono itu tidak bisa dibenarkan. Pasalnya, jika beasiswa itu cair, maka pihak sekolah harus segera menyerahkan dana itu. “Kepala sekolah sudah kami beri peringatan, karena kejadian itu sudah terjadi lebih dari sekali,” jelas dia.

Dengan kejadian itu, Disdikpora akan memperketat monitoring pencairan dana. Sebelumnya, sejumlah wali murid SMPN 2 Banyudono mempertanyakan dana beasiswa bagi siswa kurang mampu tahun ajaran 2009/2010 yang belum dibagikan hingga pergantian tahun ajaran baru.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya