Soloraya
Sabtu, 12 Juni 2021 - 12:49 WIB

Bed ICU RS di Solo Hampir Penuh

Mariyana Ricky P.d  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tenda darurat didirikan di depan IGD RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo untuk antisipasi lonjakan jumlah pasien, Rabu (30/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO —Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di ruang isolasi ICU Covid-19 di rumah sakit (RS) swasta di Kota Solo mendekati penuh. Sementara, okupansi bed isolasi Covid-19 biasa mencapai 70%.

Hal itu disampaikan Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, , Jumat (11/6/2021) sore. “Sebenarnya masih longgar untuk BOR isolasi Covid-19 biasa. Di angka 60% mendekati 70%. Nah, yang ICU sudah mendekati penuh. Kalau ICU kan tergantung kebutuhan. Bed isolasi biasa diubah menjadi ICU juga bisa. BOR Covid-19 ICU sudah 80%, iya agak tinggi. Tapi, saya rasa RS bisa mengubahnya sesuai kebutuhan,” jelasnya.

Advertisement

Ahyani mengaku segera mengumpulkan manajemen RS guna koordinasi penambahan ruang isolasi menyusul lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir. Saat kasus meningkat pada tahun lalu, jumlah bed yang disiapkan mencapai 800 hingga 1.000-an unit. Kini, bed isolasi yang tersedia maksimal 600 hingga 800-an unit.

Baca Juga: Rumah Sakit Soloraya yang Hampir Penuh (Lagi)

“Seperti tahun lalu itu kan RSUD dr. Moewardi sempat mengubah satu bangunan khusus untuk Covid-19. Senin (14/6/2021) mau dirapatkan lagi,” jelasnya.

Advertisement

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih, membenarkan informasi tersebut. “Iya, kami rapatkan lagi mengingat kebutuhan bed isolasi di tengah lonjakan kasus dalam beberapa pekan ini. Kami waspada saja,” ungkapnya.

Jika dibandingkan dengan sebulan lalu, jumlah kumulatif pada Selasa (11/5/2021) menyentuh 10.717 kasus dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 527 orang.

Sementara kumulatif pada Jumat (11/6/2021) di angka 11.575 orang. Perinciannya 10.528 pulang/sembuh, 379 isolasi mandiri, 99 rawat inap, dan 569 orang meninggal dunia. Penambahan kasus dalam sebulan mencapai 858 orang, dengan tambahan pasien meninggal sebanyak 42 orang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif