SOLOPOS.COM - korban begal, Samto, menunjukkan celana miliknya yang robek saat mempertahankan tas berisi uang Rp83 juta. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Begal di Sragen, korbannyakepala SDN Kalangan, Gemolong saat melintas di jalan raya Sukowati.

Solopos.com, SRAGEN–Kepala SDN Kalangan, Gemolong, Samto, 57, dibegal dua orang pemuda tak dikenal saat melintas di Jl. Raya Sukowati Sragen, tepatnya di depan SMP Permata Bangsa Nusantara Mungkung, Sidoharjo, Sragen, Rabu (13/1/2016) pukul 12.30 WIB. Uang bantuan sosial (bansos) dari pemerintah senilai Rp80 juta dan uang pribadi Rp3 juta amblas.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Peristiwa tersebut bermula saat Samto selesai kegiatan olahraga di sekolahnya. Warga Karangtegah RT 017/RW 005, Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo itu pamit kepada teman gurunya di SDN karena ada urusan di Sragen. Samto saat itu berniat membeli keramik dengan menggunakan uang gajinya sebulan Rp3 juta. Pada saat bersamaan, Samto juga janjian dengan Bendahara SDN Kalangan, Mulyani, untuk mengambil uang bansos di BRI Cabang Sragen.

Samto dan Mulyani bertemu di halaman BRI. Mereka masuk untuk mencairkan uang bantuan pemerintah pusat itu untuk kali kedua senilai Rp70 juta. Uang tunai itu akan digunakan Samto untuk membeli material pembangunan tiga lokal SDN Kalangan, Gemolong.

“Pencairan pertama sudah beberapa waktu lalu senilai Rp100 juta. Pencairan pertama itu masih tersisa Rp10 juta yang juga saya bawa dalam tas. Semula saya minta bendahara sekolah membawa uang Rp70 juta itu tetapi tidak berani. Akhirnya, uang itu saya bawa dan saya jadikan satu dengan sisa bansos sebelumnya,” kata Samto saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Kamis (14/1/2016).

Samto mengurungkan membeli keramik. Dia memilih pulang dulu untuk menyimpan uang bansos itu. Dia pulang dengan mengendarai motor Yamaha Yupiter MX berpelat nomor AD 2531 HE. Tiba-tiba Samto dipepet dua orang pemuda berpakaian hitam dan berhelm dengan kaca hitam mengendarai motor Suzuki Satria secara berboncengan setibanya di depan SMP Permata Bangsa Nusantara.

Tas Dijepit

“Tas itu saya jepit dengan dua kaki di depan. Orang yang bonceng itu menarik tas saya. Saya terus mempertahankan tas hitam itu. Orang menarik dengan kuat hingga saya terjatuh. Saya sempat berteriak ‘jambret’. Untung dari arah belakang tidak ada kendaraan besar. Tetapi ada Pak Bayan Duyungan yang datang menolong saya dan membawa ke Polsek Sidoharjo,” kisah Samto.

Samto mengalami luka lebam dan lecet di kedua tangannya. Kaki kirinya juga luka lecet dari tergerus aspal saat jatuh. Samto menjelaskan tam hitam itu berisi uang senilai Rp83 juta itu, buku rekening sekolah, buku rekening tunjangan profesi guru, raket, handuk, stempel sekolah, dan barang lainnya. Dia mengatakan sebenarnya SDN Kalangan menerima bansos untuk rehabilitasi ruang kelas sebanyak Rp241 juta. Dia menyebut hanya sembilan SDN yang mendapat bansos itu, salah satunya SDN Kalangan.

Samto sudah berkoordinasi dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Gemolong terkait dengan musibah. Selain itu, Samto juga mendapat simpati sesama guru. “Tadi pagi banyak teman guru yang menengok saya. Selama ini saya tidak masuk kerja karena masih kurang enak badan akibat kecelakaan itu,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Sidorejo AKP Agus Taruna mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengaku menerima laporan penjambretan itu. Agus menjelaskan Samto mengalami kerugian Rp83 juta akibat aksi penjambretan atau begal itu. Agus kesulitan mengidentifikasi dua orang begal itu karena Samto tak mengenali secara detail ciri-ciri tubuhnya.

“Saya tetap bergerak dan berkoordinasi dengan wilayah perbatasan seperti Boyolali, Karanganyar, untuk mencari dua orang pengendara Suzuki Satria yang mencurigakan. Dari keterangan korban, dua pelaku ini lari ke barat atau ke arah Solo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya