Soloraya
Sabtu, 6 Juni 2020 - 07:20 WIB

Begini Cara DLH Sragen Atasi Persoalan Sampah Pasien Covid-19

Tri Rahayu  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas memungut sampah Covid-19 di TPS Covid-19 yang disediakan DLH di dekat RSD Technopark Sragen, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen menerjunkan dua orang petugas untuk mengurus sampah dari pasien atau orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen dan Rumah Sakit Darurat (RSD) Technopark Sragen. Dua orang petugas itu difasilitasi hazmat dan kendaraan roda tiga dengan bak tertutup untuk mengangkut sampah Covid-19 tersebut.

Diperpanjang! KLB Covid-19 di Sragen Hingga 30 Juni 2020 Mendatang

Advertisement

Penjelasan itu disampaikan Kepala DLH Sragen Samsuri saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (5/6/2020) siang. Samsuri mengatakan pengelolaan sampah Covid-19 tersebut dilakukan sejak RSD di Sragen dioperasionalkan. Samsuri menyiapkan tempat pembuangan sampah (TPS) tertutup di dekat RSD. Para tenaga kesehatan yang biasa membuang sampah-sampah itu.

“Kami sudah siapkan kantong plastik di TPS. Saat petugas ambil sampah itu sudah dalam keadaan dibungkus plastik. Petugas yang memungut sampah pun menggunakan hazmat lengkap. Sampah itu kemudian dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk dipadatkan bersama dengan sampah medis lainnya,” ujar Samsuri.

Peminat Banyak, Kapan Objek Wisata Karanganyar Buka Lagi?

Advertisement

Dengan pengelolaan model demikian, ujar dia, sampah Covid-19 tidak menggangu lingkungan dan tidak menularkan ke warga lainnya. Pengelolaan itu terus dilakukan sampai penanganan Covid-19 selesai.

Dua petugas dari Sragen itu, ujar dia, sebelumnya sudah mendapat pelatihan teknis penanganan sampah Covid-19. Samsuri juga menyediakan kendaraan roda tiga khusus yang didesain dengan boks tertutup supaya tidak membahayakan petugas dan lingkungan.

Terungkap! Warga Ngerangan Klaten Sempat Ngeroki Pasien Covid-19 yang Meninggal

Advertisement

“Penanganan sampah Covid-19 ini tidak boleh dicampur dengan sampah umum. Dalam penanganannya sudah ada prosedur yang harus dilalui,” ujarnya.
Samsuri tak bisa memperkirakan volume sampah Covid-19. Petugas biasanya mengambil sampah itu setiap dua hari sekali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif