Soloraya
Jumat, 25 Oktober 2019 - 09:29 WIB

Begini Cara Kerja EWS Banjir Karya Peneliti UGM di Bendungan Talang Klaten

Ponco Suseno  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Early Warning System (EWS) banjir yang dilengkapi panel surya terpasang di Bendungan Talang, Bayat, Klaten, Rabu (23/10/2019). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Satu unit early warning system (EWS) banjir terpasang di Bendungan Talang, Bayat, Klaten, Selasa (22/10/2019), yang berfungsi memantau ketinggian air sungai.

Peralatan tersebut dilengkapi panel surya dan sirene sebagai pendeteksi banjir di kawasan Bayat dan sekitarnya. Alat canggih yang dirintis beberapa peneliti asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja itu telah dihibahkan ke Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten.

Advertisement

Di alat tersebut dipasang sensor ketinggian air alias ultrasonic sensor. Data yang masuk langsung diolah mikrokontroler guna mengirimkan pesan terkait ketinggian air. Data itu langsung dipancarkan melalui internet. Nantinya setiap orang diharapkan dapat mengakses data tersebut sebagai alat pendeteksi dini banjir.

Ada tiga peneliti yang membuat EWS itu. Masing-masing berasal dari Fakultas Teknik UGM dan Fakultas MIPA UGM. Pembuatan EWS banjir memakan waktu sekitar satu bulan.

Selesai dibuat, alat tersebut langsung dipasang di Bendungan Talang, Bayat. Bendungan sungai dinilai menjadi lokasi yang paling gampang mengukur ketinggian air sungai.

Advertisement

“Adanya alat itu sebenarnya ditujukan guna mengukur ketinggian air yang lebih akurat. Ke depan, kami lengkapi juga televisi internet di bagian hilir [di Cawas]. Harapan kami, alat ini dapat meminimalkan dampak banjir, baik material atau pun nonmaterial,” kata salah satu peniliti sekaligus dosen di Fakultas Teknik Mesin UGM Jogja, Gesang Nugroho, kepada

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif