SOLOPOS.COM - Tuminem, 38, pedagang sayur di Pasar Induk Klaten melayani pembelian cabai, Jumat (6/1/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Harga cabai rawit di Klaten mencapai Rp100.000/kg.

Solopos.com, KLATEN – Harga cabai rawit di Klaten awal 2017 terus naik hingga mencapai Rp100.000/kg. Tingginya harga cabai membuat pengusaha warung makan memilih mengurangi pasokan cabai.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah satu pemilik warung makan, Dewi Utami, 47, mengatakan melonjaknya harga cabai terjadi hampir sepekan terakhir. Sebelumnya, harga cabai rawit berkisar Rp60.000/kg.

Harga cabai yang terus melambung membuat Dewi memilih tetap berjualan meski harus mengurangi stok cabai di warungnya. Saban hari, wanita asal Desa Tegalyoso, Klaten Selatan tersebut membeli cabai setengah kilogram (kg).

“Saya sekarang mengurangi pembelian cabai menjadi seperempat kg karena harganya sudah tinggi. Mau tidak mau akhirnya harus mengurangi jumlah cabai yang dibeli. Kalau tidak menggunakan cabai ya tidak mungkin karena menu makanan yang saya jual penyetan,” kata pemilik salah satu warung yang ada di kantin Pemkab Klaten tersebut, Jumat (6/1/2017).

Pengelola warung lainnya, Fatimah, 50, menyampaikan hal yang sama. Lantaran harga cabai yang melambung, ia mengurangi sambal guna melengkapi menu makanan yang disajikan yakni ikan bakar serta goreng.

“Saya sering dikomplain karena sambalnya sedikit. Memang saya akui sambal dikurangi karena harga cabai saat ini sudah sampai Rp100.000/kg. Kalau harganya masih tinggi, ya nanti menu sambal dibuat dengan harga tersendiri,” kata salah satu pengelola kuliner di objek wisata Ponggok Ciblon tersebut.

Sejumlah pedagang sayuran di Pasar Induk Kota Klaten membenarkan harga cabai beberapa waktu terakhir terus melonjak. Salah satu pedagang, Sarbini, 56, mengatakan harga cabai rawit mencapai Rp100.000/kg sudah terjadi hampir sepekan. Pekan sebelumnya, harga cabai Rp80.000-90.000/kg.

Sementara itu, harga cabai teropong serta keriting justru mengalami penurunan. Harga cabai teropong saat ini sekitar Rp45.000/kg dan cabai keriting Rp43.000/kg. Pekan sebelumnya, harga cabai teropong dan keriting berkisar Rp60.000/kg.

Sarbini mengatakan tingginya harga cabai rawit lantaran berkurangnya pasokan cabai. “Cabai dari lokal barangnya kurang, pohon cabainya liyer [layu]. Pasokan cabai adanya dari Jawa Timur. Sementara, dari sana barangnya terbatas dan kebutuhan dari daerah sana juga banyak. Saya ambil cabai dari Kediri,” ungkapnya.

Sarbini mengatakan kondisi normal, ia mendapat pasokan cabai rawit hingga 3 kuintal setiap harinya. Beberapa waktu terakhir, ia hanya mendapat pasokan cabai rawit maksimal 1 kuintal. Cabai yang diterima juga tak semuanya dalam kondisi bagus. Pedagang harus memilah cabai dengan kondisi busuk sebelum menjual ke pembeli.

Sarbini tak menampik lantaran harga cabai yang terus meroket membuat jumlah pembeli berkurang. “Banyak pembeli dari rumah makan mendekati tahun baru lalu. tetapi, sekarang sudah berkurang. Sementara, kalau tidak salah para pegawai juga banyak yang belum gajian. Ya masih beruntung saat ini ada pembeli cabai yang digunakan untuk kebutuhan hajatan,” katanya.

Pedagang lainnya, Tuminem, 38, juga mengatakan harga cabai rawit beberapa waktu terakhir terus meningkat. Ia menjual cabai yang dikirim para pemasok dari wilayah Cepogo, Boyolali. Tuminem juga tak menampik cabai yang diterima tak semuanya dalam kondisi bagus. “Kalau saya biasanya sehari mendapat pasokan 20-25 kg. Sekarang ya hanya sekitar 10 kg,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya