SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video di kanal Youtube Surya Sanjaya menampilkan penyayi dangdut Wonogiri, Tiara Rosa, tengah menyanyi di acara hajatan manten di Wonogiri pada 2022. (Istimewa/Youtube Surya Sanjaya).
Solopos.com, WONOGIRI — Salah satu penyanyi orkes dangdut asal Wonogiri, Helvy Tiara Rosa, mengaku menghasilkan uang dari menyanyi dangdut sampai Rp12 juta sebulan saat musim orang hajatan.
Separuh dari uang itu ia tabung untuk sesuatu yang ingin ia beli, misalnya handphone atau mobil. Sementara separuhnya lagi bekal ia hidup dan menjaga penampilan.
Sebagai penyanyi, penampilan menjadi hal sangat krusial baginya. Hal itu sebagai salah satu hal yang ia tawarkan kepada penonton selain suara yang merdu.
Oleh karena itu, ia bisa menghabiskan uang sampai jutaan rupiah dalam sebulan untuk memastikan tetap cantik dan menarik. “Buat beli skincare dan perawatan wajah, kalau dihitung bisa sekitar Rp1,5 juta/bulan. Kadang juga lebih sih,” kata Rosa saat berbincang dengan Solopos.com di salah satu kedai kopi di Wonogiri, baru-baru ini.
Oleh karena itu, ia bisa menghabiskan uang sampai jutaan rupiah dalam sebulan untuk memastikan tetap cantik dan menarik. “Buat beli skincare dan perawatan wajah, kalau dihitung bisa sekitar Rp1,5 juta/bulan. Kadang juga lebih sih,” kata Rosa saat berbincang dengan Solopos.com di salah satu kedai kopi di Wonogiri, baru-baru ini.
Selain perawatan wajah, penyanyi orkes dangdut Wonogiri itu juga harus sering membeli pakaian yang sedang ngetren. Perempuan berusia 23 tahun itu tidak ingin penampilannya tampak zadul atau ketinggalan zaman.
Itu juga sebagai salah satu cara agar ia tetap tampil menarik dan terus diundang sebagai penyanyi. Rosa yang sudah menjadi penyanyi dangdut sejak SMP mengaku hampir setiap bulan belanja pakaian.
Harga pakaian yang dibeli penyanyi orkes dangdut Wonogiri itu bervariasi, mulai dari Rp100.00-Rp500.000 tergantung merek dan model. Meski begitu, bukan berarti ia terus menumpuk pakaian dan membuang pakaiannya.
“Pakaian yang lama biasanya saya prelove [jual bekas] di online, kayak Instagram atau WA. Jadi pakaian yang lama enggak aku buang. Kan lumayan juga bisa jadi uang kalau aku jual,” ujar dia.
Rosa menyebut sangat menikmati pekerjaannya sebagai penyanyi. Tetapi sebagai manusia biasa, dia sesekali merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaannya itu. Apalagi ia kerap menyanyi di dua tempat berbeda dalam sehari.
Untuk mengusir kejenuhan itu, Rosa memilih jalan-jalan ke kota seperti Solo. Di sana Rosa bertemu dengan teman-teman, nongkrong dan makan. Sesekali ia pergi berlibur seperti ke pantai.
Penyanyi dangdut lain asal Wonogiri, Nindy Sukma, juga tidak memungkiri penampilan pakaian dan wajah sangat berpengaruh bagi penyanyi dangdut seperti dia.
Penampilan yang baik akan berdampak pada performance yang baik pula ketika tampil di panggung bersama grup orkes dangdut di Wonogiri atau tempat lain. “Penampilan itu memengaruhi tingkat kepercayaan diri saya saat menyanyi,” kata Nindy kepada Solopos.com, Senin (23/1/2023).
Perempuan 23 tahun itu mengaku tidak merogoh kocek terlalu dalam untuk tetap berpenampilan menarik. Sebulan dia paling habis Rp300.000 untuk memoles wajahnya agar tetap menawan.
Sementara untuk kebutuhan make up dia mengeluarkan uang Rp800.000/dua bulan. Perempuan yang mulai menjadi penyanyi dangdut sejak usia 19 tahun itu mengaku jarang sekali merasa jenuh bekerja.
“Tapi kalau capek, iya,” ucap dia. Untuk mengobati rasa capai itu, Nindy hana perlu pijat, makan, dan tidur sehari penuh. “Kadang-kadang healing di wisata alam,” lanjut Nindy.
Dia menambahkan sebagai penyanyi yang sering pindah-pindah tempat. Nindy harus minum jamu racikan sendiri atau diselingi minum obat antimasuk angin agar tetap tampil prima dan fit.