Solopos.com, SOLO – Sekitar 650 siswa SD Islam Internasional (SDII) Al Abidin Solo berkumpul bersama-sama di dalam lingkungan sekolah, Senin (3/2/2020). Pagi itu mereka mengikuti praktik mencuci tangan.
Para siswa memperhatikan dengan seksama cara mencuci tangan yang diperagakan oleh petugas kesehatan sekolah. Mereka memastikan tidak ada permukaan tangan yang terlewat untuk dicuci.
Siswa juga diberi pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan guna mencegah penularan virus corona. Virus yang muncul di Wuhan, China itu harus diantisipasi, salah satunya dengan cara menjaga kebersihan diri.
Mencuci tangan memang pekerjaan sepele, namun berdampak besar terhadap kesehatan. Meski demikian, ternyata banyak siswa yang belum tahu cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Mencuci tangan memang pekerjaan sepele, namun berdampak besar terhadap kesehatan. Meski demikian, ternyata banyak siswa yang belum tahu cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Seperti diakui salah satu siswa Kelas V, Syaliana Shokhibatul Mukarromah, yang biasanya mencuci tangan dengan hanya menggosok bagian telapaknya saja.
“Biasanya saya cuci tangan pakai sabun terus gosok-gosok telapak tangan saja. Ternyata punggung tangan, jari-jari tangan, dan ujung-ujungnya [jari] juga harus digosok-gosok merata pakai sabun,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDII Al Abidin Solo, Farida Nur Aini, mengatakan, kegiatan yang diikuti siswa Kelas I-V tersebut merupakan bagian dari pendidikan kesehatan kepada anak dengan cara menjaga kebersihan diri.
Kegiatan tersebut sekaligus sosialisasi kepada siswa tentang penyakit yang disebabkan virus corona yang kini menarik perhatian dunia.
“Terkait merebaknya virus corona, kami tekankan kembali kepada anak-anak untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara mencuci tangan dan cara menggunakan masker yang benar. Ini tidak hanya untuk mencegah virus corona, tetapi juga untuk mencegah penyakit-penyakit lainnya,” terangnya.
Dia berharap setelah siswa tahu cara mencuci tangan dengan baik, mereka akan selalu mempraktikannya di mana pun mereka berada.
“Harapan kami, di sekolah, di rumah dan di manampun mereka bisa mencuci tangan dengan baik,” imbuhnya.
Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan yel-yel bernada semangat untuk warga Wuhan, China dalam menghadapi virus corona.
“Kami juga ingin menumbuhkan rasa empati anak-anak kepada warga Wuhan dan warga lain yang menjadi korban virus corona,” ujar Farida.