Soloraya
Selasa, 14 September 2021 - 07:00 WIB

Begini Ceritanya Kemuning Karanganyar Jadi Desa Wisata Terbaik Se- Indonesia Kategori Digital

Sri Sumi Handayani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hamparan kebun teh Desa Kemuning, Karanganyar, yang merupakan desa wisata terbaik se-Indonesia kategori digital. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kesuksesan Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, meraih penghargaan sebagai desa wisata terbaik kategori digital pada ajang BCA Desa Wisata Awards 2021 tak lepas dari program Smart Village Nusantara (SVN).

Sebagai informasi, Desa Kemuning menjadi salah satu desa di Indonesia yang menjadi desa percontohan SVN. Desa lain, yakni Pangandaran di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Advertisement

Peresmian dilaksanakan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Desa Kemuning pada Kamis (1/10/2020).

Baca Juga: Selain Ngrombo Sukoharjo, Kemuning Karanganyar juga Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia Lho…

Advertisement

Baca Juga: Selain Ngrombo Sukoharjo, Kemuning Karanganyar juga Desa Wisata Terbaik Se-Indonesia Lho…

Pendamping Desa Kemuning SVN, Ari Krisnanto, menceritakan keunggulan Kemuning sehingga bisa meraih pencapaian tersebut. Semuanya dimulai dari pemanfaatan aplikasi sistem informasi manajemen dan pelayanan desa atau Simpeldesa.

Pada satu aplikasi itu, masyarakat bisa memanfaatkan tiga fitur utama, yakni administrasi, pelayanan, dan ekonomi desa. Satu contoh, lanjut Ari, warga Kemuning mendapat kemudahan saat mengurus surat menyurat karena tidak perlu ke balai desa.

Advertisement

Baca Juga: Hari Pertama PTM Jadi Momen Pelajar Karanganyar Kenalan Sama Guru dan Teman

Salah satu wahana tubing di Desa Kemuning, Karanganyar, yang merupakan desa wisata terbaik se-Indonesia kategori digital. (Istimewa)

Elok baru diterapkan di Kalimas, Kemuning Jip Adventure, dan Pasar Mbatok. Desa wisata Kemuning juga mengembangkan layanan grosir desa atau pasar desa. Layanan tersebut mirip dengan marketplace.

Produk Unggulan

Pelaku usaha bisa menampilkan produk unggulan masing-masing dan bertransaksi. “Di Kemuning juga ada smart tools di enam lokasi. Smart tools itu seperangkat alat, seperti CCTV, speaker, wifi, smart light menggunakan tenaga surya, panic button, sensor kecepatan angin dan arus air, dan lain-lain. Semua alat itu dikendalikan di command center. Ada di balai desa,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (13/9/2021).

Advertisement

Sensor kecepatan angin bisa dimanfaatkan untuk wisata Paralayang sedangkan sensor kecepatan arus air dimanfaatkan pelaku usaha wisata air, seperti tubing. Keberadaan perangkat cerdas di lokasi wisata diharapkan bisa meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat maupun wisatawan.

Baca Juga: Baru 8 Jam Melahirkan, Guru asal Sragen Nekat Ikut Ujian PPPK di Karanganyar

“Ke depan kami harap orang mau wisata ke Desa Kemuning tidak usah bawa uang tunai. Kami bermimpi bisa mengaplikasi digital seutuhnya dalam satu aplikasi.”

Advertisement

Setali tiga uang, Kepala Desa Kemuning, Widadi Nur Widyoko, berharap masyarakat mendapatkan manfaat lebih banyak setelah capaian Kemuning di ajang nasional. Yoko, sapaan akrabnya, menyampaikan mimpi bagi Kemuning pada 2023 menjadi desa wisata mandiri digital.

Kemudahan Akses Internet

Yoko menuturkan dampak dari capaian Kemuning pada BCA Desa Wisata Awards tersebut. Salah satunya, banyak pemerintah desa, perbankan, dan pihak terkait lainnya hendak melakukan kunjungan kerja ke Kemuning.

Baca Juga: Kaya Raya! Ini Sosok Penjual Monstera King Seharga Rp225 Juta dari Lereng Gunung Lawu

“Ini kesempatan baik, mari dimanfaatkan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat. Secara signifikan berdampak pada Kemuning semakin dikenal. Secara ekonomi akan berefek. Desa wisata Kemuning sudah dikenal karena kebun teh, air melimpah, hawa sejuk. Ke depan makin moncer karena dikawinkan dengan kemudahan secara digital,” tutur Yoko.

Tokoh Pemuda Desa Kemuning, Bayu Widi Prabowo, menyampaikan harapan keberadaan SVN semakin berdampak positif bagi masyarakat Kemuning. Terutama, berkaitan dengan kemudahan masyarakat mengakses Internet. Mimpinya, desa di gunung tetapi lebih maju.

“Kan masih ada blankspot. Harapan kami semakin banyak jaringan Internet di Kemuning sehingga anak-anak di gunung ini melek digital. Desa di pegunungan tetapi tidak kalah maju dari yang di kota.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif