SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI—Pedagang di Pasar Pengging, Banyudono, Boyolali, menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali belum siap dengan rencana relokasi pasar, yang diagendakan 30 Juni.

Selain masalah fisik dan prasarana yang sejak beberapa hari lalu dipersoalkan, agenda pembagian kios dan los pada Selasa (18/6/2019) kemarin juga terkesan kacau.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pedagang yang menempati los di Pasar Pengging belum mendapat kejelasan mengenai tempat mereka di lokasi pasar baru. Pembagian lokasi untuk berdagang pada Selasa baru dilakukan untuk pedagang pemilik kios.

Pembagian kios dan los ini sebenarnya direncanakan Senin (17/6/2019). Hari itu pedagang pun berdatangan untuk mengetahui lokasi baru mereka sebelum direlokasi, 30 Juni mendatang.

Namun pembagian ini ternyata urung dilakukan dan pihak pengelola berdalih bahwa undangan tersebut keliru dan semestinya dilakukan Selasa.

Namun pembagian kios dan los pada hari Selasa kembali tak sesuai rencana. Pembagian tempat baru tersebut hanya untuk pedagang pemilik kios, sedangkan pembagian los belum jelas.

Hingga pukul 16.30 WIB, petugas tak kunjung menuliskan nama pada petak-petak los yang sudah tersedia di masing-masing blok. Bahkan, hingga waktu tersebut tidak ada lagi petugas yang berada di area pasar.

Sebagian pedagang menilai pengelola tidak siap dengan relokasi pasar. “Sampai sekarang tidak tahu apakah pembagian los ini sebenarnya jadi atau tidak. Kami butuh kepastian agar kami bisa tahu tempat baru saya dan bersiap pindah,” ujar salah satu pedagang telur di los Pasar Pengging lama, Wahyuni, 60.

Menelantarkan

Pedagang lain, Dalyati, 71, menilai pengelola telah menelantarkan pedagang yang sudah menunggu sejak siang. “Di pasar, katanya pembagian kios dan los mulai pukul 13.00 WIB, ada yang bilang pukul 14.00 WIB atau pukul 15.00 WIB. Mana yang benar tidak tahu. Nyatanya hanya kios yang dibagi. Sampai jam segini [sekitar pukul 16.20 WIB] losnya belum juga ditandai dengan nama-nama,” ujar pedagang pakaian ini.

Ketua Paguyuban Pasar Pengging Yudha Prangkasa menilai pembagian kios dan los ini lagi-lagi menunjukkan pengelola maupun Pemkab sangat tidak siap dengan relokasi.

“Ini jelas tidak siap. Masalah kesiapan fisik dan prasarana saja belum siap, ini pembagian kios dan los juga begini. Lihat saja, sampai saat ini masih banyak pedagang di sini yang kebingungan tidak tahu di mana tempat mereka. Sedangkan mereka juga tidak tahu harus bertanya kepada siapa karena sudah tidak ada lagi petugas di sini. Untung pedagang sini nurut-nurut,” ujarnya.

Ambil Data

Sementara itu, sebagian pedagang memilih pulang ke rumah masing-masing karena mereka enggan menunggu lebih lama lagi. Sebagian pedagang lainnya ada yang pulang dan kemudian datang lagi untuk memantau kepastian pembagian kios dan los.

Kepala UPT Pasar Simo yang juga membawahi Pasar Pengging, Suroto, di sela-sela pemasangan nama kios tidak menjelaskan keterlambatan pembagian kios dan los tersebut.

Saat Solopos.com mencoba mewawancara sebelum dia meninggalkan pasar, Suroto hanya mengatakan akan mengambil data. Namun hingga sekitar pukul 16.30 WIB, Suroto tak kunjung kembali ke lokasi pasar baru.

“Saya mau ambil data dulu,” ujarnya sambil berlalu dengan sepeda motornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya