Soloraya
Senin, 4 April 2022 - 21:02 WIB

Begini Kemeriahan Festival Takjil Desa Waleng Girimarto Wonogiri

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, saat meresmikan pembukaan Festival Takjil di Desa Waleng, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Minggu (3/4/2022). (Istimewa/Panitia Festival Takjil Desa Waleng)

Solopos.com, WONOGIRI — Festival Takjil Desa Waleng, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, resmi dibuka, Minggu (3/4/2022). Pada hari pertama itu, sekitar 500 pengunjung memadati area festival.

Acara tersebut terlaksana atas kerja sama antara Pemerintah Desa (Pemdes) Waleng dan Pokdarwis Gadhung Melati. Festival dibuka Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.

Advertisement

Turut hadir saat peresmian tersebut, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Haryanto dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Wonogiri. Diharapkan kehadiran tamu undangan dapat memberikan dukungan festival yang berpusat di Pasar Gembol (pasar desa) dan Embung Waleng.

Baca Juga: Ada Festival Ini di Waleng Wonogiri Saat Ramadan, Undang Kerumunan?

“Kami mengundang stakeholder yang menjadi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) beliau-beliau. Kami ingin menyampaikan bahwa kegiatan kami butuh dukungan dari mereka. Seperti diketahui, Desa Waleng belum mendapat SK Desa Wisata dari kabupaten. Jadi setelah kegiatan ini, semoga bisa mendapatkan SK Desa Wisata,” kata Kades Waleng, Agus Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Senin (4/4/2022).

Advertisement

Di waktu sebelumnya, Pemdes Waleng telah mengajukan ke Disporapar Wonogiri guna mencanangkan sebagai desa wisata. Tahapan untuk mewujudkan hal itu baru tahap pengajuan.

“Kami hanya berpikir apa yang bisa dilakukan Pokdarwis untuk meramaikan dan merawat Embung Waleng,” kata dia.

Baca Juga: Berkah Ramadan, Segini Keuntungan Bakul Pasar di Wonogiri per Harinya

Advertisement

Di hari pertama pelaksanaan Festival Takjil Desa Waleng, sebanyak 25 pedagang yang berjualan di area Pasar Gembol Desa Waleng tergolong laris manis saat menjajakan barang dagangannya. Mereka menggunakan lima los sisa yang tak digunakan pedagang pasar untuk berjualan dari total los sebanyak delapan los.

“Kendalanya pada parkir. Lahan parkir yang disediakan masih berupa tanah. Ini membuat tak optimal,” kata Agus Haryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif