SOLOPOS.COM - Salah satu petugas kepolisian berjaga di area Simpang Lima Boyolali, Minggu (1/5/2022)malam. Ramainya pengunjung di Simpang Lima pada Minggu malam membuat pendapatan pedagang naik. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Suara takbir berkumandang di antara mobil bak terbuka dan rombongannya yang berkeliling melewati Simpang Lima Boyolali, Minggu (1/5/2022) malam. Sesekali terdengar kembang api yang menghiasi langit di atas Simpang Lima Boyolali.

Tak hanya orang takbiran, di Simpang Lima Boyolali juga banyak orang nongkrong menikmati malam sebelum Lebaran 2022 yang jatuh, Senin (2/5/2022).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu yang menikmati malam takbiran tersebut adalah Toni Saputra, 22, pemuda asal Ampel Boyolali. Ia mengaku momen tersebut menjadi pengalaman kali pertamanya merayakan malam Lebaran di Simpang Lima Boyolali.

“Saya memilih menghabiskan waktu di sini karena ingin cari suasana baru. Tahun ini kan banyak yang mudik, ingin melihat ramainya di kota seperti apa,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Simpang Lima Boyolali, Minggu (1/5/2022) malam.

Ia mengatakan suasana malam Lebaran tahun ini sangat berbeda dengan dua tahun sebelumnya meski sama-sama masih di tengah pandemi Covid-19. Suasana kali ini terlihat jauh lebih ramai.

Baca Juga: Pemkab Boyolali Tak Gelar Open House Lebaran 2022

Hal senada dijelaskan Karina Dwi, 20, warga Mojosongo Boyolali. Saat malam Lebaran, ia bersama teman-temannya juga memilih menghabiskan waktunya di Simpang Lima Boyolali.

“Jadi saya nongkrong sama teman-teman di sini sambil jajan. Sudah lama tidak seperti ini karena pandemi. Apalagi malam takbiran begini suasana beda, ada yang spesial gitu,” kata Karina.

Euforia

Karina juga menyoroti adanya orang-orang yang takbir keliling dengan bak terbuka dan pawai sepeda motor. Ia memaklumi hal tersebut karena ia merasa hal tersebut adalah euforia warga.

Baca Juga: Bupati & Wabup Boyolali Salat Id di Masjid Agung

“Tahun ini juga sudah boleh mudik, mungkin masyarakat yang biasanya enggak bisa menghabiskan Lebaran di kampung halaman ingin merasakan suasana Lebaran dengan cara takbir keliling,” kata dia.

Seorang penjual roti yang sehari-harinya berada di Simpang Lima Boyolali, Mujiyati, 54, mengungkapkan kondisi Simpang Lima Boyolali di malam menuju Lebaran memang sangat ramai.

Mujiyati juga mengungkapkan masyarakat yang nongkrong di Simpang Lima Boyolali didominasi oleh kawula muda. Keramaian tersebut ternyata juga mempengaruhi hasil penjualan roti bakarnya.

Baca Juga: Sabtu Sore, Volume Kendaraan di Rest Area 487 A Boyolali Meningkat

“Alhamdulillah penjualan roti bakar juga tambah ramai. Biasanya ramai itu malam Minggu, tapi ini lebih ramai lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya