SOLOPOS.COM - Suasana Taman Nyi Ageng Rakit di sisi timur Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Sabtu (9/4/2022) sore. Kawasan itu menjadi salah satu lokasi pilihan untuk ngabuburit. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENTaman Nyi Ageng Rakit, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat menjadi salah satu lokasi pilihan ngabuburit. Di taman yang berlokasi pada sisi timur Rawa Jombor tersebut menjadi salah satu spot menanti azan Magrib sembari menikmati panorama waduk serta lembayung senja saat cuaca cerah.

Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor dibangun Pemprov Jawa Tengah dan baru dibuka pada akhir 2021. Taman itu dilengkapi patung, spot selfie, serta amfiteater untuk panggung pertunjukan. Ada empat joglo plaza kuliner yang sudah dibuka akhir Januari 2022 silam. Plaza yang diisi eks pedagang warung apung itu menawarkan menu kuliner bervariasi. Ada menu olahan ikan air tawar, soto, hingga menu-menu makanan kekinian.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Belakangan kawasan tersebut diramaikan wahana permainan yang dibuka warga Krakitan maupun pelaku usaha dari luar desa setempat. Ada bianglala, komedi putar, kora-kora, skuter matik, mobil remote kontrol, hingga arena memancing anak-anak. Kian malam suasana taman semakin meriah dengan gemerlap lampu wahana permainan.

Baca Juga: Taman Nyi Ageng Rakit, Daya Tarik Baru Rawa Jombor Klaten

Selama Ramadan, kawasan taman itu dimeriahkan dengan kampung Ramadan berupa bazar kuliner yang menjajakan aneka menu dari UMKM lokal. Kampung Ramadan mulai dibuka Sabtu (9/4/2022) sore di kawasan parkir taman.

Saban sore, taman itu didatangi pengunjung dari berbagai daerah tak terkecuali sejak awal Ramadan. Seperti pada Sabtu (9/4/2022) sore. Ratusan orang berdatangan ke taman tersebut dengan beragam aktivitas. Menjelang waktu berbuka tiba mereka mencari tempat untuk menyantap menu berbuka yang sudah disiapkan.

Ada yang duduk pada meja dan kursi sembari menyantap hidangan yang mereka pesan dari pedagang Plaza Kuliner. Ada pula yang berbuka sembari lesehan menikmati menu sederhana hasil berburu takjil yang dijual para pedagang di kawasan tersebut.

Baca Juga: Dolan Klaten Naik Bus, DAMRI: Girpasang Dulu, Rawa Jombor Kemudian

Seperti Sigit, 33, yang datang bersama istri dan seorang anak mereka. Duduk beralaskan rumput di tepian waduk, mereka menikmati jajanan yang diletakkan pada plastik putih. Meski sederhana, keluarga kecil asal Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum itu terlihat menikmati menu berbuka mereka sembari memanjakan mata dengan panorama alam Rawa Jombor ditambah lembayung senja.

“Pemandangannya bagus. Saat jam segini, langitnya memerah,” kata Sigit saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu petang.

Sigit mengatakan kawasan sisi timur yang kini lebih tertata setelah menjadi Taman Nyi Ageng Rakit cukup untuk menikmati suasana Rawa Jombor dengan suasana lebih nyaman.

Baca Juga: Eceng Gondok Rawa Jombor Klaten Subur, Pemilik Perahu Wisata Pusing

“Menurut saya tempat bermain untuk anak-anak ditambah. Kemudian kalau bisa perahu juga bisa ke sini [merapat ke tepian taman] biar bisa naik perahu juga dari sini,” kata Sigit.

Lembayung Senja

Rombongan tiga ABG asal Kecamatan Kemalang juga menikmati suasana kawasan Rawa Jombor di Taman Nyi Ageng Rakit sore itu. Mereka yakni Muti, Ratna, dan Ririn. Tujuan ketiga sahabat berusia 16 tahun itu sama, ngabuburit sambil berburu panorama lembayung senja di atas Rawa Jombor.

“Pemandangannya indah. Banyak cogan [cowok ganteng] jadi lebih seru,” celetuk Ririn.

Baca Juga: Rawa Jombor Direvitalisasi, Di Mana Lokasi Karamba Warga?

Seksi keamanan paguyuban wahana permainan, Agus Santosa, membenarkan Ramadan kali ini menjadi Ramadan tahun pertama di Taman Nyi Ageng Rakit. Suasananya pun jelas berbeda. Tak terkecuali bagi para pedagang. Seperti pedagang eks warung apung yang kini berjualan di daratan pada plaza kuliner. Begitu pula dengan para pelaku usaha lainnya di kawasan taman tersebut.

“Tentu kalau dibandingkan dahulu ketika masih ada warung apung berbeda. Saat warung apung masih ada, orang datang tujuannya untuk berbuka. Sekarang ketika pindah ke taman ini, tidak semua yang datang tujuannya untuk kuliner. Ada yang sekadar jalan-jalan menikmati suasana taman,” kata dia.

Agus menilai suasana taman selama Ramadan ini belum seramai bulan sebelumnya. Dia berharap jumlah pengunjung yang berdatangan ke taman tersebut terus meningkat memasuki pekan kedua Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya