SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilih muda Pemilu 2024. (Dok)

Solopos.com, SOLO–Besarnya persentase pemilih pemula di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengedukasi mereka dengan serangkaian informasi yang menarik.

Ketua Bidang Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklih dan Parmas) KPU Provinsi Jawa Tengah, Akmaliyah, mengatakan upaya mereka juga termasuk membangun teknologi informasi yang terintegrasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Lalu kami membuat aplikasi yang user-friendly dan membuat konten sesuai tren pasar generasi milenial serta gen Z. Kami juga aktif sosialisasi di media sosial dalam bentuk video dan infografis, kuis, dan berbagai giveaway ada,” ujar Akmaliyah saat diwawancara Solopos.com di sela-sela acara KPU Goes to Campus, School, & Pesantren di Madrasah Aliah Negeri (MAN) 1 Solo, Kamis (19/10/2023).

Akmaliyah menjelaskan konten-konten yang disajikan juga menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dimengerti serta berdasar data dan fakta terbaru. Pengemasan juga dibuat semenarik mungkin agar pemilih pemula betah menelaah informasi yang diberikan.

Tidak hanya lewat konten media sosial, KPU Provinsi Jawa Tengah juga menggelar program Relawan Demokrasi (Relasi) yang terdiri atas 11 segmen, salah satunya merupakan segmen pemilih pemula dan pemilih muda. Kemudian masih akan ada diskusi dan kursus Pemilu membahas isu-isu politik terkini.

Akmaliyah mengakui pemilih pemula masih rentan terhadap hoaks menjelang Pemilu 2024 karena literasi Pemilu mereka masih belum berkembang. Dia menjelaskan KPU Provinsi Jawa Tengah sudah menyiapkan berbagai upaya meningkatkan kesadaran dan literasi pemilih pemula.

“Kami bekerja sama dengan Mafindo [Masyarakat Anti Fitnah Indonesia] memberi sosialisasi ke anak-anak agar mereka sadar cara memilah informasi yang benar dan cara menyaring berbagai kabar. Juga akan ada pelatihan untuk ini juga, harapannya bisa meningkatkan literasi digital pemilih pemula yang kemudian juga menguntungkan mereka dan orang-orang di sekitarnya,” tambah Akmaliyah.

Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD), Aqidatul Izza Zain, mengatakan upaya SPD meningkatkan kesadaran pemilih pemula terhadap Pemilu 2024 adalah dengan mengajak mereka bergabung dalam program Jubir Warga.

“Jadi Jubir Warga adalah program yang mengumpulkan anak-anak muda yang tergabung di komunitas daerah mereka masing-masing. Memang baru fokus di tiga provinsi ya, ada DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Nah forum ini kami harapkan bisa menyadarkan pemilih pemula tentang demokrasi memilih calon pemimpin mereka berdasarkan pilihan-pilihan rasional,” ujar Aqidatul kepada Solopos.com.

Dia melanjutkan beberapa program yang dilatih lewat Jubir Warga adalah menguji kandidat atau calon legislatif berdasarkan visi misi dan kampanyenya apakah sudah memiliki kapasitas dan kapabilitas.

Selanjutnya juga ada diskusi merumuskan isu-isu anak muda yang belum diperhatikan oleh partai-partai politik di Indonesia.

Aqidatul mengatakan program-program ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pemilih muda terutama untuk menilai kemampuan para kandidat di Pemilu 2024. Hal ini termasuk dalam mencegah penyebaran hoax dan aksi politik amplop di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya