Soloraya
Selasa, 7 Januari 2020 - 09:48 WIB

Begini Kesiapan Solo Hadapi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Bencana

Mariyana Ricky P.d  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi berkendara menerjang banjir. (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Menghadapi cuaca ekstrem, sejumlah instansi di Kota Solo membentuk pos kesiapsiagaan gabungan.

Instansi tersebut meliputi TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lain.

Advertisement

Koordinator Lapangan Basarnas Pos Surakarta, Tri Puji Sugiharto, mengatakan perlengkapan penyelamatan yang disiagakan di antaranya perahu, dayung, dan pelampung untuk bencana atau kecelakaan air.

Selain itu, peralatan mountaineering untuk penyelamatan di medan vertikal, dan peranti kecelakaan darat seperti alat ekstrikasi.

“Perahu dan pelampung untuk evakuasi korban banjir atau kecelakaan air, alat mountaineering untuk evakuasi di medan vertikal seperti orang terjebak di dalam sumur, jurang, maupun di ketinggian, sedangkan alat ekstrikasi untuk menyelamatkan korban yang terjebak di dalam kendaraan saat terjadi kecelakaan lalu lintas atau tertimpa pohon tumbang akibat angin puting beliung,” kata dia, Senin (6/1/2019).

Advertisement

Tri mengatakan seluruh perlengkapan tersebut dalam kondisi siap digunakan. Petugas dan sukarelawan ready on call di sekretariat selama 24 jam.

“Meski namanya pos gabungan kami tidak punya pos khusus, tapi siaga di sekretariat apabila ada panggilan sewaktu-waktu. Kami siap membantu evakuasi berkoordinasi lintas instansi, maupun sukarelawan lain,” jelasnya.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengatakan pos gabungan diharapkan menjadi pusat komando saat bencana terjadi.

Advertisement

“Yang bertugas sebagai ketua harian pos gabungan siaga bencana adalah Kepala BPBD. Tugas utamanya, siap siaga saat bencana terjadi, sehingga masyarakat segera mendapatkan bantuan,” ucap Purnomo, usai memimpin rapat pembentukan pos gabungan di Balai Kota Solo, Senin.

Kepala BPBD Solo, Eko Prajudhi Nur Ali, mengaku sudah memetakan potensi bencana di sejumlah titik. Banjir, kata dia, jauh berkurang dibanding tahun-tahun lalu.

Baca pula: Ojek Online Berbasis Koperasi BeUjek Segera Beroperasi di Solo

“Sampai saat ini sejak masuk musim penghujan belum ada laporan banjir. Justru angin puting beliung. Banjir biasanya menyasar daerah bantaran sungai, nah, kami sudah memasang early warning system (EWS) di empat titik anak Sungai Bengawan Solo. Sedangkan puting beliung tidak bisa dipetakan,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif