SOLOPOS.COM - Petugas Dinkes Sragen, Puskesmas Gondang, dan Polsek Gondang, mengecek lingkungan di lokasi hajatan di wilayah Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Jumat (12/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemilik hajatan sunatan di Dukuh Tanjang, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Yatno, 46, mengaku tidak tahu kabar banyaknya warga yang mengeluh diare pasca hadir di acaranya pada Jumat (12/5/2023). Yatno mengetahui keluhan diare setelah ada tim Puskesmas Gondang datang mengambil sampel makanan di rumahnya, Jumat siang.

“Saya malah tidak tahu. Ada juru masaknya. Kalau daging sapi belinya di Pasar Gondang sebanyak 25 kg. Daging itu dimasak rendang. Tamu yang datang berapa tidak tahu, kalau surat undangan yang kami edarkan 1.000 lembar. Tamu yang datang itu banyu mili,” ujar Yatno saat ditemui wartawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia bingung karena tidak tahu apa-apa terkait penyebab warga banyak yang mengalami diare. Ia mendapat kabar itu dari petugas puskesmas. Yanto mengaku ikut memakan juga hidangan yang sama dengan yang disajikan untuk para tamu.

“Saya sendiri juga makan daging itu, keluarga juga makan daging itu. Pak RT itu sepekan di sini juga tidak ada keluhan apa-apa. Daging yang dibeli langsung diolah. Selain olahan rendang, sebelumnya juga ada hidangan soto,” katanya sembari menyampaikan makanan yang diambil rendang daging sapi, air, dan tape.

keracunan massal sragen
Sampel daging dan air yang diambil tim Puskesmas Gondang dan Dinkes Sragen untuk dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Tengah dari lokasi hajatan di wilayah Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Jumat (12/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Kepala Puskesmas Gondang, Dedi Ari Saputro, menerangkan warga yang mengeluh diare kemungkinan mengonsumsi makanan yang sama. Keluhan itu di antaranya mual, diare, dan ada yang muntah. Petugas Puskesmas Gondang, sambungnya, langsung menindaklanjuti keluhan warga itu dengan melakukan pemeriksaan.

Sejauh ini tidak ada keluhan warga yang dinilai parah sampai harus dirawat inap. “Indikasi gejala keracunan massal mulai tadi malam, yakni mendekati tengah malam sampai hari ini tadi pukul 10.00 WIB. Semua warga yang mengalami keluhan sudah terlayani dengan baik. Semalam berobat ke posko, tidak ada yang sampai berobat ke puskesmas. Semua sudah bisa terlayani oleh bidan desa,” kata Dedi.

Bidan Desa Tunggul juga mengalami keluhan diare, tetapi sekarang sudah tak ada keluhan. Sampai Jumat pagi pukul 10.30 WIB, sudah tidak ada lagi warga yang mengalami gejala diare atau mual. Meski begitu, Puskesmas Gondang tetap membuka posko sampai benar-benar tidak ada keluhan warga.

“Kalau ada keluhan tetap kami layani sebaik mungkin. Jumlah warga yang mengalami diare, mual, dan muntah ada 41 orang dan semua rawat jalan. Kami mengimbau kepada warga untuk menjaga kebersihkan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya