Soloraya
Kamis, 13 Mei 2021 - 17:15 WIB

Begini Nasihat Khatib Salat Idulfitri untuk Wali Kota Solo Gibran

Kurniawan  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan istri, Selvi Ananda, berfoto bersama Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simajuntak (kedua dari kanan) dan keluarga seusai Salat Idul Fitri di Balai Kota Solo, Kamis (13/5/2021). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Salat Idulfitri di Pendapi Gede Balai Kota Solo diikuti oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan para pejabat Forkompinda Solo beseta keluarga.

Ada juga Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, serta para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Sedangkan tampil sebagai khatib atau penceramah yaitu pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muayyad Solo, K.H. Dian Nafi’.

Advertisement

Baca Juga: Camilan Tradisional Khas Lebaran di Soloraya, Mana Favoritmu?

Dalam ceramah Idulfitri di depan para jemaah, termasuk Gibran dan istrinya, Selvi Ananda, ulama kondang Kota Solo itu mengajak untuk meneladani sifat dan karakter Nabi Muhammad SAW. Menurut dia Rasululah merupakan contoh sempurna bagi umat.

Lebih jauh Dian Nafi’ menjelaskan ada sembilan karakter mulia yang disebutkan dalam Alquran yang harus dicontoh umat Islam. Sembilan karakter itu yakni mawas diri, tekun beribadah, memuji Allah SWT, serta mengembara untuk menuntut ilmu.

Advertisement

Selain itu ada karakter tekun menunaikan salat baik fardlu maupun sunah, selalu mengajak kepada kebaikan, mencegah keburukan, menjaga hukum-hukum Allah SWT, serta motivatif atau selalu mendorong orang untuk terus berbuat kebaikan.

“Ciri orang yang mawas diri yaitu selalu memohon ampunan kepada Allah, bertekad untuk tidak kembali kepada kebiasaan buruk lama. Sedangkan orang yang tekun beribadah sadar bahwa hidup penuh aturan, termasuk aturan Allah SWT,” ujar dia.

Dian Nafi’menerangkan karakter mulia orang yang selalu memuji Allah merupakan wujud dari pribadi yang selalu bersyukur. Dia tidak sibuk memuji diri sendiri atau orang lain, melainkan setiap hal yang terjadi disyukuri sebagai berkah dari Allah SWT.

Advertisement

Dari sembilan karakter itu, Dian Nafi’ menyampaikan yang lebih berat yaitu karakter untuk mencegah keburukan terjadi. Golongan orang dengan karakter ini selalu bersikap korektif terhadap penyimpangan demi menjaga kemaslahatan umat.

Baca Juga: Innalillahi, Ustaz di Klaten Wafat Saat Khotbah Salat Id

Karakter ini menurut dia harus ada dalam pribadi setiap aparatur pemerintah, termasuk aparatur penegakan hukum. Dian Nafi’ juga menjelaskan karakter mengajak kepada kebaikan untuk membentuk dan membangun situasi penuh kebaikan.

“Kita diamanahi kota yang sedemikian hebat, dan nyaman dibandingkan kota-kota lain di Indonesia. Mari kita ikut promosikan kota ini, mari kita selalu syukuri, dan tidak lupa berdoa agar kota ini menjadi semakin baik dari waktu ke waktu,” seru dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif