SOLOPOS.COM - Kotak surat milik Pos Indonesia masih berdiri di persimpangan depan Yonif 208/Suhbrastha Sragen, Sabtu (2/4/2022). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Keberadaan kotak pos yang sekarang masih bisa ditemukan di wilayah Sragen tidak lepas dari sejarah panjang pos yang ada di Indonesia. Berdirinya kantor pos pertama kali di Indonesia berada di Batavia pada 26 Agustus 1746.

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Kantor Pos Cabang Sragen, Budi Purnomo, kepada Solopos.com, Sabtu (2/4/2022). Sejarah mencatat keberadaan pos di Indonesia ada di Batavia pada era Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff dengan tujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk. Terutama bagi pedagang dari kantor-kantor luar Jawa dan mereka yang datang dari Belanda.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sejak itulah pelayanan pos lahir untuk masyarakat. Empat tahun setelah kantor pos berdiri, kemudian didirikan kantor pos di Semarang yang berkomunikasi teratur dengan kantor pos di Batavia. Rute perjalanan pos kala itu melalui Karawang, Cirebon, dan Pekalongan,” jelasnya.

Baca Juga: Kisah Kotak Pos di Sragen, Saksi Bisu Tergusurnya Surat oleh Internet

Pos Indonesia mengalami perubahan status mulai dari Jawatan Pos, Telegraph, dan Telepon. Pada posisi jawatan ini, kata dia, operasionalnya bersifat komersial dan fungsinya untuk pelayanan publik. Dari jawatan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Seiring dengan perkembangan komunikasi yang pesat, kata Budi, pada 1965 PN Postel berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro). Kemudian pada 1978, lanjut dia, berubah menjadi Perum Pos dan Giro.

“Sejak saat itu ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan Dinas Pos dan Giro Pos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus perum maka pada Juni 1995 berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Pos Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Sejarah Panjang Regulasi Pergantian Pemain di Sepak Bola Inggris

Dia mengatakan dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia mampu menunjukkan kreativitas dalam pengembangan bidang perposan Indonesia. Ini dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur jejaring yang dimiliki mencapai 24.000 lokasi layanan yang menjangkau 100% kabupaten/kota. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi, dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantor pos online.

Perjalanan Sejarah Kantor Pos

  • 1746 – Kantor Pos Pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746.
  • 1875 – Dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan dengan nama posten telegrafdienst.
  • 1877 – Dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU).
  • 1945 – Saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang, 27 September 1945, Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL.
  • 1965 – Sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).
  • 1978 – Berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giro pos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.
  • 1995 – Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada 20 Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya