SOLOPOS.COM - Kades Pilangsari, Gesi, Sragen, Ahmat Munadi, menjajal motro ATV warna kuning setibanya di lembah Sendang Lanang di wilayah Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen, Kamis (22/12/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Jalan terjal yang biasa dilalui petani saat mengangkut hasil pertanian menjadi medan yang mengasyikkan saat melintasinya menggunakan motor segala medan atau all terrain vehicle (ATV). Ini yang Solopos.com rasakan saat menjajal motor TV anyar mili Desa Wisata Siwur Emas Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen, Kamis (22/12/2022) siang.

Ada tiga motor ATV anyar di sini. Semuanya dibeli dari dana aspirasi anggota DPRD Provinsi Jateng seharga total Rp51 juta. Dengan kehadiran motor ATV ini diharapkan Desa Wisata Siwur Emas bisa berkembang dan lebih menarik bagi pengunjung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Bagi saya lebih enak jalan melintasi jalan off road daripada jalan cor beton,” kata Kepala Desa Pilangsari, Ahmat Munadi, saat menceritakan kesannya mengendarai motor ATV tersebut kepada Solopos.com.

Motor ATV warna kuning yang dikendarai Ahmat Munadi melaju cukup cukup cepat melewati jalan usaha tani. Ia bersama Espos yang juga mengendarai motor ATV warna oranye melewati hamparan sawah menghijau saat berpetualan mencari sendang lanang dan sendang wedok di wilayah Pilangsari.

Dengan menuruni jalan yang yang cukup terjal, motor dengan empat roda cukup besar itu tiba di Sendang Lanang. Kami tidak berani mencapai Sendang Wedok menggunakan motor ATV karena medanya yang ekstrem.

Baca Juga: Desa Wisata Siwur Emas di Pilangsari Sragen Kini Dilengkapi ATV

Dua sendang itu menjadi salah satu tujuan wisata dalam paket wisata menggunakan motor ATV. Selain dua sendang itu, wistawan yang mengendarai motor ATV juga akan diajak mengunjungi Taman Doa Ngrawoh yang menjadi objek wisata para penganut Nasrani. Di samping taman doa itu ada embung dengan pohon yang rimbun. Sayang, embung kecil itu mengering.

Gunung Gandu

Dari embung itu, Ahmat Munadi mengajak kami melewati rumah warga yang membuat produk kerajinan anyaman bronjong dan bak sampah yang dijual ke Pasar Gesi. Dari Dukuh Ngrawoh, lanjut menelusuri jalan kampung menuju Gunung Gandu yang menjadi ikon Desa Wisata Siwur Emas.

Gunung Gandu adalah bukit dengan ketinggi sekitar 200-300 meter di atas permukaan laut. Bukit ini menyimpan mitos tentang siwur emas. Dari bukit itu bisa melihat lanskap pemandangan alam yang indah, bahkan pusat kota Sragen pun terlihat dari puncak bukit ini.

Dari objek itu, Kades juga menawarkan konsep peternakan terpadu yang dikelola kelompok usaha bersama (kube) yang berupa peternakan kambing komunal dan lele. “Selama ini ada yang datang ke Gunung Gandu, tetapi memang belum ada tiket. Lokasinya belum tertata sehingga belum layak jual. Di puncak gunung itu ada dua gazebo yang bisa digunakan untuk menikmati pemandangan alam yang indah,” sambung Ahmat.

Baca Juga: 10.000 Kendaraan Diprediksi Masuk Sragen Saat Liburan Nataru

Perjalanan antarobjek wisata itu tidaklah melelahkan karena semua objek sudah bisa dikunjungi semua dalam waktu 30 menit dengan menaiki motor ATV. Perjalanan semakin lama bila di setiap objeknya berlama-lama tinggal.

“Dari usulan warga, paketnya mau dijual Rp10.000 per orang tetapi kok terlalu murah. Kami akan kaji kembali tiket yang pas untuk paket wisata naik motor ATV ini,” ujarnya.

Tiga unit motor ATV itu, kata Ahmat, akan diserahkan kepada pengelola Desa Wisata Siwur Emas dan sekaligus launching paket wisatanya pada Minggu (25/12/2022) besok.

Aaggota DPRD Jateng, Mukafi Fadli, mengatakan Disporapar merupakan mitra kerja DPRD Jateng yang mendukung program satu desa satu OPD dalam penanggulangan kemiskinan. “Bantuannya kalau tidak salah untuk tiga lokasi, dua di antaranya di Sragen, yakni di Desa Wisata Siwur Emas dan Desa Wisata Kliwonan. Satu desa lagi kemungkinan wilayah Kabupaten Karanganyar,” jelasnya.

Baca Juga: Jalan Kalijambe-Mondokan Sragen bakal Diperbaiki di 2023 dengan Dana Rp94 M

Siwur Emas telah ditetapkan Bupati Sragen, Juliyatmono, sebagai desa wisata di Pilangsari pada 2021 lalu. Kala itu Desa Pilangsari menjadi salah satu yang mazuk zona merah kemiskinan di Jateng. Atas dasar itulah, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah diminta Gubernur Jateng untuk melakukan pendampingan lewat program satu desa satu organisasi perangkat daerah (OPD).

Selama dua tahun pendampingan, yakni 2021-2022, Desa Pilangsari berubah dan masyarakatnya kini berdaya sehingga tidak lagi masuk desa zona merah kemiskinan Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya