SOLOPOS.COM - Pengunjung berenang di Umbul Manten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Jumat (1/4/2022). Suasana objek wisata air di Klaten relatif lengang pada momen padusan kali ini. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warga dari berbagai daerah berdatangan ke objek wisata air di Klaten bersamaan momen padusan, Jumat (1/4/2022). Jumlah pengunjung yang berdatangan saat tradisi menjelang Ramadan itu tak seperti padusan sebelum ada pandemi Covid-19.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, objek wisata air di Klaten yang ramai didatangi pengunjung seperti Umbul Pelem, Umbul Manten, Umbul Ponggok, serta Objek Mata Air Cokro (OMAC). Tak hanya dari Klaten, pengunjung yang berdatangan berasal dari wilayah Soloraya seperti Karanganyar dan Sukoharjo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seperti Wawan, 17, pelajar asal Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar yang datang bersama dua temannya ke Umbul Manten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo.

Baca Juga: Hukum Padusan Jelang Ramadan dalam Islam, Ini Kata MUI

“Tadi sekolah daring. Datang ke sini memang untuk padusan. Baru kali ini padusan di Umbul Manten,” kata Wawan saat ditemui di Umbul Manten, Jumat.

Warga asal Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Sukarno, 40, mengaku datang ke Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung untuk padusan. Dia bersyukur pada momentum padusan tahun ini, objek wisata air diizinkan beroperasi.

“Kalau sekarang ada pelonggaran-pelonggaran, ya baik. Masyarakat juga butuh hiburan,” urai dia.

Baca Juga: Padusan di Klaten Ditiadakan, Dilema Tradisi dan Komoditas Pariwisata

Direktur Badan Usaha Milik (BUM) Desa Sumber Kamulyan, Sariyanto, mengatakan kenaikan jumlah pengunjung di Umbul Pelem tak terlalu signifikan pada padusan kali ini. Jumlah pengunjung tak melebihi jumlah pengunjung saat akhir pekan seperti hari Minggu.

“Kalau dibandingkan dengan hari libur biasa seperti hari Minggu masih ramai hari Minggu. Kalau sampai siang ini sekitar 500 pengunjung. Saat Minggu itu jumlah pengunjung sekitar 2.000 orang. Kalau saat siang seperti ini, ya sekitar 1.000 orang,” kata Sariyanto.

Soal jumlah pengunjung yang tak melonjak, Sariyanto membenarkan kondisi tersebut dipengaruhi kemungkinan penentuan awal Ramadan yang berbeda.

Baca Juga: Padusan di Klaten Ditiadakan, Dilema Tradisi dan Komoditas Pariwisata

Pandemi Covid-19

Selain itu, kondisi itu dimungkinkan lantaran kondisi masih pandemi Covid-19 serta diberlakukan pembatasan. Faktor lain yakni pada momentum padusan kali ini bersamaan dengan hari kerja.

Kondisi objek wisata yang tak terlalu ramai pada momentum padusan kali ini terjadi di Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo.

“Ada peningkatan. Tetapi sampai siang ini juga tidak terlalu ramai,” kata Agus.

Baca Juga: Padusan di Klaten Ditiadakan 3 Tahun Berturut-Turut, Ini Gantinya

Koordinator Objek Mata Air Cokro (OMAC), Sugiyanto, juga menjelaskan jumlah pengunjung pada momentum padusan tahun ini tak ada lonjakan drastis.

“Kalau sampai saat ini sekitar 200-250 orang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya