SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan terhadap anak di bawah umur. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang guru SD asal Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, berinisial KT hamili seorang siswi kelas VIII salah satu  SMP di Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. Korban saat ini masih dirawat di rumah sakit di wilayah Slogohimo karena terus mual dan muntah akibat hamil muda.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok, kepada Solopos.com, Minggu (5/3/2023), mengatakan saat ini baru sebatas mendampingi korban sampai kondisinya pulih. 

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Belum ada pengumpulan informasi atau keterangan dari korban secara mendetail. Dia menjelaskan kronologi pencabulan terhadap anak di bawah umur oleh seorang guru berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) asal Kecamatan Tirtomoyo itu.

Awalnya, korban pergi dari rumahnya di Kismantoro dengan alasan ingin mencari pekerjaan. Ketika sampai di Slogohimo, korban bertemu dengan KT di salah satu warung. Guru asal Tirtomoyo, Wonogiri, yang hamili siswi SMP itu kemudian mengontrakkan rumah untuk korban dan dicarikan pekerjaan.

“Korban sempat dibawa KT ke rumah temannya di Jatiroto. Dari sana kemudian dipekerjakan sebagai pemandu lagu,” ujar dia. Kepala Bidang P3A Dinas PPKB P3A Wonogiri, Indah Kuswati, menjelaskan kondisi korban saat ini sudah mulai membaik. Usia kandungan korban sekitar dua bulan. 

Menurut Indah, berdasarkan usia kandungan, pencabulan diduga dilakukan di rumah kontrakan yang disewa beberapa bulan lalu. KT sudah mengakui sebagai pelaku yang hamili siswi SMP asal Kismantoro, Wonogiri, itu. 

“Kami masih menunggu korban benar-benar pulih dulu untuk meminta keterangan. Tapi kalau untuk pelakunya sudah pasti KT karena dia sudah mengaku,” kata Indah.

Selain pencabulan, lanjut Indah, ada kemungkinan terjadi tindak pidana perdagangan orang dalam kasus tersebut. Namun dia belum bisa memastikan. Dinas akan berkoordinasi dengan Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Wonogiri dalam menangani kasus guru hamili siswi SMP ini.

“Dinas tahu kasus ini setelah korban melaporkan hal tersebut ke Polres Wonogiri beberapa hari lalu,” ucapnya. Dia menambahkan korban pergi dari rumah karena benar-benar ingin mencari pekerjaan.

Latar belakang keluarga korban memang termasuk kategori miskin. Dia hidup bersama ayah dan dua kakaknya. Ayah korban bekerja sebagai buruh serabutan. Sementara dua saudaranya putus sekolah waktu SMP. 

Wakapolres Wonogiri, Kompol Andi Muhammad Akbar Mekuo, saat ditemui Solopos.com di kawasan kota Wonogiri, Sabtu (4/3/2023) malam, mengatakan Polres sudah mendapatkan laporan kasus pencabulan tersebut. Saat ini Satreskrim Polres tengah menindaklanjuti kasus itu.

“Kami upayakan kasus ini cepat tertangani dan cepat selesai,” ujar Andi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya