SOLOPOS.COM - Aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali, Rabu (26/7/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)
Solopos.com, BOYOLALI — Bangunan bekas Pasar Sapi Sunggingan, Boyolali, kini sudah rata dengan tanah. Ada wacana lokasi tersebut nantinya akan menjadi ruang publik atau ruang terbuka hijau.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, mengatakan untuk rencana awal lokasi bekas pasar yang sudah tidak dipakai akan dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Menurut rencana awal, lokasi bekas pasar akan dimanfaatkan untuk mempercantik wajah kawasan.
Baca Juga: Truk Terguling di Jl Ahmad Yani Solo Bawa 2 Ton Buah-Buahan
“Secara pasti, konsepnya tentu nanti dari Bapak Bupati [Boyolali]. Namun dulu pernah ada arah ke situ [ruang publik atau ruang terbuka hijau],” kata dia kepada Solopos.com, Senin (24/5/2021). Berdasarkan pantauan Solopos.com pada Senin siang, di lokasi bekas pasar sapi di Sunggingan sudah tidak terlihat lagi adanya bangunan.
Diberitakan, Pemerintah Kabupaten Boyolali telah membangun Pasar Hewan Jelok dengan anggaran sekitar Rp30 miliar. Pasar tersebut dibangun untuk menggantikan bangunan pasar hewan lama yang ada di wilayah Sunggingan. Salah satu alasan dipindahkannya lokasi pasar itu adalah untuk alasan peningkatan pelayanan.
Dimana populasi dan keberadaan petani sapi yang saat ini banyak berada di wilayah Cepogo dan sekitarnya. Di sisi lain di lokasi yang baru dinilai lebih mendukung secara alam, dan didukung dengan ketersediaan rumput yang masih banyak.
Baca Juga: Pati Masih Simpan Peninggalan Era Kejayaan Majapahit
Selain bekas Pasar Sapi Sunggingan, Boyolali, penataan dengan konsep ruang terbuka hijau direncanakan juga akan dilakukan di besas Pasar Andong. Diketahui awal 2021 lalu Pemerintah Kabupaten Boyolali memindahkan beberapa pasar tradisional ke lokasi bangunan yang baru.
Di antaranya ada Pasar Sapi, Pasar Cepogo, Pasar Andong dan sebagainya. Untuk Pasar Sapi Sunggingan kini dipindahkan di Deda Jelok, Kecamatan Cepogo.