SOLOPOS.COM - Webinar dengan tema Tantangan dan Mitigasi Kesehatan 2023, yang digelar Solopos Media Group (SMG), didukung oleh Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, Phapros dan PT BTJ Farma, Selasa (14/2/2023).(Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — Pandemi Covid-19 yang menerjang Indonesia lebih dari dua tahun sangat berdampak pada pembangunan sektor kesehatan nasional. Untuk itu saat ini pemerintah berupaya untuk melakukan transformasi di bidang kesehatan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan transformasi menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini, selain upaya untuk keluar dari situasi pandemi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurutnya transformasi kesehatan harus dilakukan untuk menyiasati ketertinggalan Indonesia dalam penguatan sektor Kesehatan karena terkendala situasi pandemi.

“Tranformasi kesehatan adalah akselerasi kita untuk percepatan mengejar target pembangunan kesehatan, terutama dimana sebelumnya kita tidak bisa melakukan secara optimal di situasi pandemi Covid-19,” kata dia dalam Webinar dengan tema Tantangan dan Mitigasi Kesehatan 2023, yang digelar Solopos Media Group (SMG), didukung oleh Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, Phapros dan PT BTJ Farma, Selasa (14/2/2023).

Ada enam pilar yang difokuskan dalam transformasi kesehatan tersebut. Di antaranya adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasai sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

Tranformasi layanan primer mulai dari edukasi kesehatan, pencegahan primer dengan screening, pencegahan skunder dengan vaksinasi dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas layanan primer. Termasuk upaya menguatkan puskesmas dan posyandu.

Transformasi layanan rujukan dilakukan sebagai komitmen penanganan penyakit-penyakit yang sifatnya memiliki beban pembiayaan terbesar. Misalnya jantung, kardiovaskular, kanker dan ganguan ginjal. Serta penyalit lain seperti kesehatan ibu anak, TBC, dan sebagainya.

Untuk tranformasi sistem ketahatan Kesehatan juga dinilai perlu karena terpaan Covid-19 lalu telah membuktikan jika ketahanan kesehatan di Indonesia cukup rapuh.

“Untuk itu penguatan di sektor farmasi dan alat kesehatan. Bagaimana kemudian alkes [alat Kesehatan] produksi dalam negeri, obat produksi dalam negeri, pengembangan vaksin dalam negeri, dan sebagainya untuk memastikan ketika terjadi pandemi lagi, kita tidak cari-cari lagi ke luar negeri,” kata dia dalam acara yang disiarkan di Youtube Espos Live tersebut.

Diperlukan pula adanya penguatan surveillance berbasis laboratorium dan ketahanan tanggap darurat dengan adanya tenaga kesehatan cadangan.

Sedangkan untuk transformasi pembiayaan kesehatan, yang paling dekat adalah melakukan perbaikan tarif rumah sakit. Hal itu menurutnya perlu dilakukan sebab sejak tujuh tahun terakhir hal itu tidak dilakukan.

Upaya lain dalam transformasi ini adalah membuat kelas rawat inap standar. Menurutnya dengan upaya itu maka ke depan tidak ada lagi kelas 1, 2 dan 3 dalam program BPJS Kesehatan. Hal ini diharapkan lebih memudahkan pasien ketika mau datang ke rumah sakit.

Untuk transformasi SDM kesehtan, dilakukan untuk mengupayakan pemenuhan tenaga kesehatan. Sedangkan transformas teknologi kesehatan, dilakukan salah satunya dengan mengintegrasikan sistem pencatatan pelaporan. Terkait hal itu dia mengatakan aplikasi PeduliLindungi yang saat ini sudah ada akan bertranformasi menjadi aplikasi kesehatan, yang disebut Satu Sehat. Dimana nantinya aplikasi tersebut bisa menampilkan catatan vaksinasi, catatan perawatan, catatatan pemeriksaan laboratorium, sehingga memudahkan masyarakat yang mau berobat, atau melakukan perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya