SOLOPOS.COM - Aktivitas menempa material keris pada kegiatan Belajar Tempa Keris di Museum Keris Nusantara, Solo, Minggu (23/10/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLOMuseum Keris Nusantara Solo menghadirkan workshop tempa keris bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk memperingati Hari Museum Nasional, Minggu (23/10/2022). Satu keris bisa membutuhkan waktu produksi hingga satu tahun.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, materi pembuatan keris disampaikan kepada puluhan peserta oleh satu narasumber dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Cahya Surya. Cahya menyampaikan materi tentang pamor sampai makna keris.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selanjutnya para peserta diajak menempa campuran material keris besi, baja, dan nikel. Peralatan yang digunakan, antara lain paron, hammer,capit, betel/pembelah besi, sapu lidi, dan arang dari kayu jati.

Balok campuran material panas diangkat dengan capit lalu dipukul menggunakan hammer di atas pamor. Biasanya pukulan pertama akan menimbulkan percikan kembang api. Peserta workshop di Museum Keris Nusantara Solo itu melakukan beberapa pukulan lalu balok besi kembali dimasukkan pada bara api.

Kepala UPT Museum Solo, Luthfi Khamid, menjelaskan peserta diajak supaya mengenal bagaimana proses pembuatan keris. Proses memproduksi keris cukup panjang dan membutuhkan kecermatan.

Baca Juga: Keris Presiden Jokowi akan Dikirab di Kota Solo, Warga Boleh Ikut

Hal ini dilakukan supaya para peserta khususnya anak muda ikut melestarikan Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia oleh UNESCO tersebut. “Yang jelas ini pengenalan dasar membuat keris. Kalau secara detail prosesnya membutuhkan waktu yang lama dilakukan empu-empu keris. Ini edukasi proses awal pembuatan keris,” jelasnya.

Dia menjelaskan keris yang memiliki kualitas bagus melewati proses panjang. Proses membuat keris juga dilakukan dengan doa serta menyiapkan sesaji sebagai bentuk harmoni dengan Sang Pencipta.

409 Koleksi Keris

Cahya menjelaskan pernah membuat keris sampai satu tahun. Proses membuat gandik dan pendok membutuhkan proses panjang. Keris yang pernah diproduksi sampai satu tahun itu material pendoknya memakai emas.

Baca Juga: Agenda Solo Hari Ini: Sendratari Ramayana hingga Pasar Seni Taman Balekambang

Berdasarkan catatan Solopos.com, Museum Keris Nusantara di kawasan Sriwedari, Solo, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2017 lalu. Dikutip dari laman resmi Pemkot Solo, surakarta.go.id, selain sebagai sarana pendidikan, Museum Keris Solo bertujuan untuk melestarikan peninggalan benda pusaka bersejarah.

Juga untuk mengenalkan jenis-jenis keris pada generasi muda supaya tidak hilang ditelan zaman. Museum Keris Solo terdiri atas empat lantai dengan dekorasi ukiran kayu berwarna emas khas budaya Jawa di setiap sudut bangunannya.

Museum ini memiliki sekitar 409 koleksi keris Nusantara dari bermacam-macam ukuran dan jenis. Tak hanya contoh keris, terdapat juga video visual yang mempertontonkan perkembangan keris dari masa ke masa.

Baca Juga: Ada Keris Jokowi di Museum Keris Solo, Begini Wujud dan Filosofinya

Di antara keris koleksi Museum Keris Nusantara Solo ada Keris Kiai Tengara yang merupakan keris milik Presiden Jokowi yang dihibahkan ke museum tersebut. Keris itu memiliki motif yang unik. Ada selut permata intan yang menghiasi senjata tradisional itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya