SOLOPOS.COM - Ketua PSI Solo Antonius Yogo Prabowo, soal banyaknya pelajar yang terkena HIV/AIDS. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Temuan kasus HIV/AIDS dari kalangan pelajar di Kota Solo mendapat respons dari kalangan legislatif. Mereka prihatin sekaligus khawatir terhadap lonjakan kasus HIV/AIDS dan tren penularan virus.

Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Solo, Antonius Yogo Prabowo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (15/8/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Yoga, sapaan akrabnya, mengaku prihatin atas temuan belasan pelajar yang mengidap HIV/AIDS di Kota Solo. “Saya prihatin sekaligus khawatir atas temuan kasus itu. Ini juga harus ditindaklanjuti, mengingat penularan virus HIV bukan hanya dari hubungan seksual melainkan penggunaan jarum suntik,” kata dia, Selasa.

Yoga komitmen Komisi IV DPRD Solo bakal menindaklanjuti temuan kasus HIV/AIDS selama periode semester I/2023. Dia akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dan Komisi Pengendalian AIDS (KPA) Solo.

Pembahasan tidak hanya difokuskan terhadap upaya pengendalian melainkan pencegahan penularan kasus HIV/AIDS di Kota Bengawan.

“Langkah-langkah pencegahan dini penularan kasus HIV/AIDS harus dilakukan lintas sektoral. Agar tak ada lagi generasi muda yang terinfeksi virus HIV/AIDS,” ujar dia.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyoroti aplikasi kencan yang digunakan para pelajar untuk bertemu. Hal ini dampak negatif media sosial (medsos) bagi kalangan milenial. Mereka bisa mudah mendownload aplikasi kencan melalui Google Play Store.

“Aplikasi kencan online harus menjadi musuh bersama dalam pencegahan kasus HIV/AIDS. Jika tak segera ada langkah cepat bisa berpotensi terjadi ledakan kasus HIV/AIDS,” sambung dia.

Yoga juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anaknya. Orang tua harus membimbing dan mengawasi pergaulan anak. Termasuk mengecek apakah anaknya menggunakan aplikasi kencan untuk berinteraksi dengan orang lain atau tidak.

Para pengidap baru HIV/AIDS ditemukan saat melakukan VCT ke puskesmas atau rumah sakit. Sebagian pengidap baru HIV/AIDS merupakan usia produktif dengan beragam latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga wiraswasta. Mereka tertular HIV saat berhubungan intim dengan pengidap HIV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya