SOLOPOS.COM - Seorang pelajar SMP dirazia tim gabungan Satpol PP dan Badan Kesbangpollinmas Sragen di pertigaan ring road utara Sragen. (Tri Rahayu)
Seorang pelajar SMP dirazia tim gabungan Satpol PP dan Badan Kesbangpollinmas Sragen di pertigaan ring road utara Sragen. (Tri Rahayu)
Sragen (Solopos.com)–Belasan pelajar terjaring razia aparat gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas) Sragen, Sabtu (23/7/2011).
Tim gabungan menyisir sejumlah tempat tongkrongan pelajar dengan menggunakan tiga mobil operasional. Target razia tim gabungan meliputi pertigaan kampung Beloran, Kadipolo Desa Sine, Warnet di perempatan SMPN 6 Sragen, Makam Pahlawan Manding, sampai Pilangsari Ngrampal. Sedikitnya 17 pelajar diamankan ke Satpol PP Sragen.
Kepala TU Satpol PP Sragen, Agung, memintai keterangan satu per satu para siswa itu tentang alasan tidak masuk sekolah alias bolos. Orangtua dan guru sekolah yang bersangkutan juga didatangkan agar mengetahui perilaku pelajar itu.
“Kami memang sengaja mendatangkan orangtua siswa dan guru siswa agar sama-sama tahu. Dengan demikian antara orangtua, guru dan pemerintah sinergi dalam pengawasan generasi muda ini. Sebagaimana tujuan razia pelajar tidak lain untuk menyinergikan bentuk pengawasan dan pembinaan tiga dimensi, yakni pemerintah, , lembaga pendidikan dan orangtua,” tegas Kepala Satpol PP Sragen, Sri Budi Dharmo, saat dihubungi Espos, Sabtu sore.
Menurut Budi, razia pelajar ini terus dilakukan secara rutin. Bila ada pelajar yang kembali terjaring razia, paparnya, maka pelajar yang bersangkutan akan diberi sanksi sekolah. Selama ini, sambung dia, petugas hanya memberikan teguran dan pembinaan agar siswa jera.
(trh)
