Soloraya
Jumat, 19 Februari 2010 - 17:13 WIB

Belasan rambu-rambu lalu lintas di Lereng Merapi dirusak

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Belasan rambu-rambu lalu lintas di sejumlah jalan di kawasan lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten dalam kondisi rusak. Diduga rambu-rambu itu sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Demikian dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Jaka Sawaldi dalam jumpa pers yang digelar di sela-sela razia angkutan berat di kawasan Mipitan Kecamatan Karangnongko, Klaten, Kamis (18/2).

Advertisement

Menurut Jaka, belasan rambu-rambu itu berisi larangan kepada angkutan berat untuk melintasi jalan tertentu. Akan tetapi, rambu-rambu tersebut saat ini telah rusak bahkan hilang dari tempatnya.

Dia mengatakan, hilangnya rambu-rambu itu diduga sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Sebagian rambu-rambu itu mengalami kerusakan pada daunnya. Akan tetapi, tidak sedikit rambu-rambu yang hilang tanpa bekas dari lokasi semula,” papar Jaka.

Advertisement

Dijelaskan Jaka, pelaku pengrusakan rambu-rambu tersebut hingga kini belum diketahui. Diduga, pelaku pengrusakan rambu-rambu tersebut dilakukan oleh oknum yang merasa dirugikan dengan keberadaanya.

Dikatakannya, pihak Dishub hanya memberikan izin kepada sejumlah jalan untuk dilintasi angkutan berat pengangkut pasir dari lereng Gunung Merapi.

Akan tetapi, diakuinya, cukup banyak sopir angkutan berat yang memilih memotong jalan pada jalur yang tidak diizinkan. Pihaknya memperkirakan terdapat belasan jalan pintas yang mestinya tidak dilintasi angkutan berat tersebut.

Advertisement

“Mungkin ada yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan rambu-rambu itu. Mereka memilih melintasi jalan tikus yang semestinya tidak kami izinkan,” tutur Jaka.

Jaka menjelaskan, maraknya jumlah angkutan berat membawa pasir dari lokasi penambangan galian c juga dinilai menjadi pemicu maraknya sopir anggkutan berat yang memotong jalan pada jalur yang tidak diizinkan. Menurutnya, kondisi jalan yang dizinkan lebih ramai sehingga membuat sejumlah sopir memilih memotong jalan agar cepat sampai ke daerah tujuan.

m82

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif