Soloraya
Sabtu, 4 Juni 2022 - 18:46 WIB

Beli BBM Pakai Aplikasi, Warga: Memang Boleh Pakai HP di SPBU?

R Bony Eko Wicaksono  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelanggan bertransaksi menggunakan aplikasi MyPertamina di sebuah SPBU. (Antara/HOPertamina)

Solopos.com, SUKOHARJO – Masyarakat merespons rencana pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang harus memakai aplikasi MyPertamina.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah tentang penggunaan handphone di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Advertisement

Persepsi masyarakat selama ini dilarang menggunakan handphone di SPBU karena bisa memicu kebakaran.

“Dari dulu, aturannya seperti itu. Tidak boleh merokok, memotret dengan kamera dan menggunakan HP di area SPBU. Sekarang, malah mengisi BBM diwajibkan menggunakan HP. Sebagai masyarakat biasa, saya bingung atas kebijakan itu,” ujar salah seorang warga Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rina, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (4/6/2022).

Advertisement

“Dari dulu, aturannya seperti itu. Tidak boleh merokok, memotret dengan kamera dan menggunakan HP di area SPBU. Sekarang, malah mengisi BBM diwajibkan menggunakan HP. Sebagai masyarakat biasa, saya bingung atas kebijakan itu,” ujar salah seorang warga Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rina, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga: 2 Keuntungan Beli BBM Pakai Aplikasi My Pertamina

Ia mengungkapkan, selama ini para pengguna kendaraan bermotor dilarang mengoperasikan handphone di area SPBU. Menggunakan HP saat mengisi BBM menjadi salah satu larangan keras yang ditulis di setiap SPBU.

Advertisement

Baca Juga: Tak Semua Warga Wonogiri Paham Aplikasi MyPertamina

Selain soal keamanan di SPBU, salah satu yang dikhawatirkan masyarakat adalah ketersediaan jaringan internet di setiap daerah agar aplikasi bisa berjalan normal.

“Saya pribadi tak masalah jika harus menggunakan aplikasi saat mengisi BBM. Namun, bagaimana dengan masyarakat lain yang tak memiliki smartphone dan gagap teknologi. Jangan sampai terjadi antrean panjang di SPBU gara-gara ada pengguna sepeda motor yang tidak tahu menjalankan aplikasi MyPertamina,” kata seorang pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jenderal Sudirman, Sukoharjo, Jawa Tengah, Dayat, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (4/6/2022).

Advertisement

Baca Juga: Hiswana Migas Solo Dukung Wacana Beli Solar-Pertalite Pakai MyPertamina

Menurut Dayat, tak semua kecamatan di Kabupaten Jamu memiliki sinyal kuat internet.

Hal ini berpotensi menjadi persoalan saat penerapan aplikasi MyAplikasi untuk membeli BBM bersubsidi.

Advertisement

Misalnya, daerah perbukitan atau pegunungan yang sinyal jaringan komunikasi masih lemah.

Ketidakmerataan infrastruktur komunikasi di setiap daerah bakal mengganggu masyarakat yang hendak mengisi BBM di SPBU.

Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina, Wong Boyolali Dukung Tapi..

“Sinyal komunikasi di daerah pegunungan byar pet. Timbul tenggelam. Kadang sinyalnya muncul, kadang hilang. Padahal, tanpa sinyal yang kuat tak bisa menjalankan aplikasi saat membeli BBM di SPBU,” ujar dia.

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Pertamina mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina agar penyaluran subsidi BBM tepat sasaran.

Selama ini, terjadi ketimpangan realisasi konsumsi antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi. Hal ini memicu penyelewengan BBM bersubsidi yang merugikan pendapatan negara dari sektor pajak.

Baca Juga: 2 Keuntungan Beli BBM Pakai Aplikasi My Pertamina

Penggunaan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi direspons beragam oleh masyarakat.

Bagi kalangan masyarakat kecil, pemerintah diminta melakukan uji coba terlebih dahulu dalam penggunaan aplikasi MyPertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Pelaksanaan ujicoba dilakukan selama beberapa pekan sehingga bisa mengetahui beragam permasalahan di lapangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif